Luas panen jagung di Kalteng selama 2024 mencapai 8,56 ribu hektare

id luas panen jagung di kalteng, Badan Pusat Statistik, BPS Kalimantan Tengah, BPS Kalteng, Kalteng, Kalimantan Tengah

Luas panen jagung di Kalteng selama 2024 mencapai 8,56 ribu hektare

Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti memaparkan perkembangan panen jagung di provinsi setempat selama Januari hingga Desember 2024, Palangka Raya, Senin (3/3/2025). ANTARA/HO-BPS Kalteng.

Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah mencatat realisasi luas panen jagung pipilan di provinsi setempat sepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai sekitar 8,56 ribu hektare, mengalami kenaikan 2,62 ribu hektare atau 44,14 persen dibanding tahun 2023 yang berkisar 5,94 ribu hektare.

Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti di Palangka Raya, Senin, mengatakan bahwa puncak panen jagung pipilan pada 2024 di provinsi ini pada Februari dengan luas 2,67 ribu hektar.

"Puncak panen 2024 berbeda jika dibandingkan tahun 2023 yang justru terjadi bulan September dan luasnya hanya berkisar 1,25 ribu hektare," ucapnya.

Dikatakan, luas panen jagung hasil Survei KSA Jagung Tahun 2023–2024 terdiri dari (3) tiga jenis panen yaitu, panen hijauan, panen muda, dan panen pipilan. Untuk Luas panen jagung pipilan sepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai sekitar 8,56 ribu hektare. Sedangkan luas panen hijauan hanya berkisar 0,58 ribu hektar dan luas panen muda sekitar 2,09 ribu hektare

Sementara untuk produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 28 persen (JPK-KA 28%) di provinsi inisepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai 60,38 ribu ton, mengalami kenaikan sebesar 25,91 ribu ton atau 75,17 persen dibanding tahun 2023 yang sebesar 34,47 ribu ton. Produksi JPK-KA 28 persen tertinggi pada 2024 terjadi pada Bulan Februari yaitu sebesar 22,42 ribu ton. Sementara itu, produksi JPK-KA 28% tertinggi pada 2023 terjadi pada bulan September yaitu sebesar 11,16 ribu ton.

"Apabila produksi JPK-KA 28 persen dikonversikan ke jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen (JPK-KA 14%), maka produksi JPK-KA 14% sepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai sekitar 44,64 ribu ton, atau mengalami kenaikan sebesar 19,16 ribu ton (75,17 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 25,48 ribu ton," beber Agnes.

Dirinya pun menjelaskan pencatatan luas panen jagung pipilan di provinsi ini berdasarkan Metode KSA. Di mana metode tersebut dikembangkan oleh BPPT, yang sekarang bergabung menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan BPS mengestimasi luas panen jagung berdasarkan pengamatan yang objektif (objective measurement).

Baca juga: Kalimantan Tengah manfaatkan DIBI optimalkan penanganan bencana

Pendataan KSA jagung dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Provinsi DKI Jakarta. Metodologi KSA untuk komoditas jagung menggunakan 21.976 sampel segmen lahan berbentuk bujur sangkar berukuran 100 m x 100 m (1 hektare) dengan lokasi yang tetap. Setiap bulan, masing-masing sampel segmen diamati secara visual di 4 (empat) titik dengan menggunakan HP berbasis android, sehingga dapat diamati kondisi pertanaman jagung di sampel segmen tersebut (persiapan lahan, fase vegetatif, fase reproduktif, fase panen, potensi gagal panen, lahan pertanian bukan jagung, atau lahan bukan pertanian).

Hasil amatan kemudian difoto dan dikirimkan ke server pusat untuk diolah. Luas panen yang dihasilkan dari pendataan KSA Jagung meliputi luas panen hijauan, luas panen muda, dan luas panen pipilan. Luas panen tanaman jagung di lahan sawah dikoreksi dengan besaran konversi galengan.

"Untuk luas panen tanaman jagung di lahan bukan sawah, luas galengan dianggap tidak ada atau tidak dikoreksi dengan besaran konversi galengan," demikian Agnes.

Baca juga: DLH Kalteng gelar aksi pembersihan pasar, dorong pengelolaan sampah berkelanjutan

Baca juga: Shrimpe Estate Berkah kembali panen dan menghasilkan

Baca juga: Disbun turunkan tim awasi dan bina produsen bibit kelapa sawit di Kalteng