Sampit (ANTARA) - Kebakaran lahan kembali bermunculan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, bahkan terjadi di tiga lokasi berbeda dalam waktu hampir bersamaan.
"Hari ini ada dua kejadian (di Sampit) ditambah satu kejadian di Cempaga Hulu terpantau hasil Patroli Udara Satgas BPBD Provinsi Kalteng," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Senin.
Dua kebakaran lahan di Sampit terjadi di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yakni di Jalan Bumi Asri Kelurahan Mentawa Baru Hilir dan Gang Rambutan Jalan Mohammad Hatta.
Kebakaran di Jalan Bumi Asri diketahui sekitar pukul 11.30 WIB. BPBD mengerahkan tim berjumlah 13 personel untuk memadamkan kebakaran semak belukar tersebut.
Titik kebakaran berada sekitar 300 meter dari jalan besar dan tidak terdapat sumber air. Pemadaman mengandalkan air yang dipasok dua mobil tangki yang diterjunkan ke lokasi kebakaran lahan gambut tersebut.
Gerak cepat tim membuahkan hasil. Hanya dalam waktu sekitar 36 menit, api berhasil dipadamkan. Kebakaran sempat menghanguskan sekitar 0,25 hektare lahan gambut.
Tidak sempat jeda beristirahat, tim kemudian bergeser ke lokasi kebakaran kedua yakni di Gang Rambutan Jalan Mohammad Hatta atau disebut juga ruas jalan Lingkar Selatan.
Baca juga: BKSDA Sampit terima penyerahan bayi orang utan
Kebakaran di lokasi kedua ini juga terjadi di lahan semak belukar. Dengan kegigihan petugas, kebakaran di lokasi ini juga berhasil dipadamkan meski tim harus berusaha keras untuk mencapai lokasi titik api.
Sementara itu kebakaran di Kecamatan Cempaga Hulu diketahui dari hasil patroli udara Satgas BPBD Provinsi Kalteng sekitar pukul 12.33 WIB. Hasil foto dari udara terlihat lokasi kebakaran berada di lahan yang berbentuk petak-petak, seperti lazimnya lahan yang disiapkan untuk dijadikan perkebunan.
Akses menuju lokasi kebakaran tersebut cukup sulit karena hanya berupa jalan setapak. Untuk itulah BPBD Kotawaringin Timur langsung meminta bantuan kepada Satgas Karhutla Provinsi Kalimantan Tengah agar pemadaman bisa dilakukan melalui udara dengan pengeboman air.
"Kami bermohon untuk dapat dilakukan pemadaman lewat udara. Belum terkonfirmasi. Luas lahan yang terbakar sekitar dua hektare," tambah Multazam.
Sementara itu, sekitar pukul 13.00 WIB, hujan mulai mengguyur Sampit dengan derasnya. Kondisi serupa dikabarkan juga terjadi di beberapa kecamatan lainnya.
"Kalau dilihat dari Radar BMKG, daerah tersebut (Cempaga Hulu) ada hujan. Mudah-mudahan saja hujan bisa memadamkan kebakaran lahan tersebut bisa padam dengan turunnya hujan," demikian Multazam.
Baca juga: Dekopinda Kotim minta pemda kawal tuntas realisasi plasma
Baca juga: Dinkes Kotim pastikan layanan kesehatan tetap berjalan di lokasi banjir
Baca juga: Jadwal pengisian DRH PPPK paruh waktu Kotim diperpanjang