Palangka Raya (ANTARA) - Berpakaian serba hitam mengenakan sepatu safety, tampak seseorang melangkah dengan penuh keanggunan di antara lalu-lalang kendaraan roda dua dan roda empat.
Menghampiri truk tangki pembawa bahan bakar minyak (BBM) yang terparkir di pojok Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Yos Sudarso Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah, dia mengambil sejumlah alat dan dengan cekatan menaiki truk tersebut.
Sembari membuka tangki pada truk dan melakukan pengecekan terhadap BBM yang dibawa, suara lembut namun lugas mengomando petugas lainnya.
Martina Teresia Juwita (25) tampak begitu energik memimpin pelaksanaan bongkar muat BBM dari truk menuju tangki penyimpanan SPBU bersama dengan petugas laki-laki lainnya.
Energi positif yang ia bawa seakan menjadi pemantik semangat bagi lainnya. Suasana SPBU yang mungkin biasanya terasa begitu gerah, terasa berbeda dan seakan menjadi lebih nyaman.
Tak hanya berhenti di situ, perempuan berparas cantik ini kemudian juga mengawasi dan mengarahkan para operator BBM agar dapat memberi pelayanan secara optimal.
Menariknya lagi, tampak operator di SPBU ini adalah para perempuan cantik yang tak kalah soleknya jika dibanding mereka pekerja kantoran misalnya perbankan.
Bayangkan saja, suasana SPBU yang biasa dipadati kendaraan bermotor, berdebu dan begitu sibuk dengan antrean. Bukan tempat yang nyaman untuk didatangi dalam waktu lama. Namun hadirnya paras-paras cantik ini ibarat oase di tengah gurun, menyejukkan.
Mungkin ini bagian dari strategi pemasaran, mengingat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dari mitra Pertamina sebagai penyalur energi, SPBU juga diharap mampu memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Tetapi di sisi lain yang lebih penting, SPBU ini mampu menghadirkan ruang yang benar-benar setara bagi kaum perempuan, selaras dengan kesetaraan gender yang telah lama digaungkan pemerintah.
Di sini tergambar jelas kaum perempuan mampu mengambil peran dengan sangat baik, menjalankan tugas hingga selesai dengan penuh tanggung jawab. Sosok Martina dan kawan-kawannya menjadi bukti pekerjaan di sektor energi tak hanya milik laki-laki.
Dari operator ke pengawas
Martina kini telah menjalani tahun kelima bekerja di ruang penyaluran energi, terhitung sejak pertama kali bergabung dengan SPBU 64.731.10 Yos Sudarso pada tahun 2020.
Dalam perjalanan dia telah ditempa serangkaian pelatihan secara berkelanjutan, memastikan kesiapan serta menjadikannya sebagai petugas kompeten.
Perempuan yang akrab disapa Tina ini mengawali peran sebagai petugas operator SPBU. Pekerjaan yang tampak mudah namun nyatanya tidak semudah yang dibayangkan saat menjalaninya.
Sebagai seorang operator, tak hanya sekadar mengurusi tentang pengisian bahan bakar untuk kendaraan pelanggan saja, tetapi juga dituntut memahami dengan benar pengoperasian ragam peralatan SPBU.
Tak kalah penting mampu menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), seperti penggunaan alat pelindung diri, alat pemadam api ringan maupun mendeteksi potensi bahaya.
Meski lelah dan tak mudah, Martina tetap menjalankan tugas serta tanggungjawab dengan sepenuh hati. Bekerja di lapangan seperti halnya SPBU perlu banyak energi, dituntut terbiasa dengan kepulan asap kendaraan dan pastinya tak ada pendingin ruangan yang menemani.
"Awal menjalani memang terasa lelahnya, namun saat terus dijalani ternyata semakin asik, banyak hal ataupun pengalaman baru yang saya dapatkan. Enjoy (dinikmati) saja," tuturnya.
Martina pun sangat menghargai pekerjaan yang didapat di SPBU tersebut, apalagi hingga saat ini nyatanya mampu menopang kehidupan dan membuatnya menjadi sosok perempuan yang berdikari (berdiri di atas kaki sendiri).
Hingga pada akhirnya keteguhan hati dan ketulusan dalam menjalankan perannya, di awal 2025 ini Martina mendapat kabar gembira.
Pertamina mengganjarnya dengan penghargaan perorangan yakni Best Regional Kalimantan 2024 Operator SPBU yang diserahkan di Jakarta. Tak berhenti di situ, kemudian setelahnya Martina dipercaya menjadi salah satu Pengawas SPBU Yos Sudarso.
"Saya sangat bersyukur dengan berbagai pencapaian ini. Membuat saya semakin mantap dan bersemangat," tegasnya.
Pertamina dan kesetaraan
Pertamina merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang nyatanya tak hanya berpartisipasi dalam pembangunan secara nasional melalui pemenuhan kebutuhan energi semata.
Nyatanya Pertamina secara aktif telah terlibat maupun berpartisipasi dalam berbagai sektor pembangunan, melalui ragam program dan kegiatan.
Salah satunya melalui pembentukan Komunitas Pertiwi, yakni Perempuan Pertamina Tangguh Inspiratif Wibawa Integritas. Pertiwi menjadi perwujudan nyata dari komitmen Pertamina dalam mendukung pengimplementasian kesetaraan gender.
Pertamina turut hadir mendukung terwujudnya kesetaraan gender dalam bisnis maupun kepemimpinan, khususnya di sektor energi.
Kehadiran Pertiwi diharap mampu menciptakan lingkungan kerja semakin inklusif, memperkuat peran perempuan dalam kepemimpinan maupun mendukung keseimbangan dalam kehidupan kerja.
Selain itu kesungguhan Pertamina dalam mewujudkan ruang kesetaraan ini, maupun dukungan terhadap para perempuan juga ditunjukkan dengan pembinaan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Tercatat sekitar 12 ribu UMKM perempuan telah mendapat pembinaan, mengedukasi kesehatan ibu dan anak dengan capaian sebanyak puluhan ribu penerima manfaat, hingga mendukung 1.000 lebih kelompok wanita tani.
Adapun semangat Pertamina dalam mendukung kesetaraan ini tercermin kuat yang tentu salah satunya dalam praktik kerja di lingkungan SPBU Yos Sudarso Palangka Raya.
Pun pengimplementasian kesetaraan itu terasa semakin nyata melalui sosok Martina, yang selama ini mendapat ruang sangat memadai dalam meniti perjalanan karirnya.
Martina mampu tumbuh dan berkembang di lingkungan kerja yang memahami arti kesetaraan dengan sangat baik. Menjadi sosok perempuan tangguh dan inspiratif di garis depan penyalur energi.
Semoga semakin banyak ruang-ruang setara yang hadir di tengah masyarakat. Juga kian masif hadirnya sosok Martina lain yang menegaskan perempuan sebagai sosok tangguh serta mampu menjadi seorang pemimpin.