Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah menandatangani kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama tentang pembangunan antar daerah, dengan mengoptimalkan setiap potensi yang ada.
“Secara historis, Kabupaten Seruyan adalah pemekaran dari Kabupaten Kotim, yang berarti secara geografis, sejarahnya memang kabupaten ini satu. Sebagian titik-titik yang menjadi perbatasan adalah daerah yang tumbuh berkembang dan tentunya banyak hal yang perlu ditangani bersama,” kata Bupati Seruyan Ahmad Selanorwanda di Sampit, Senin.
Penandatanganan nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dari dua Pemerintah Kabupaten (Pemkab) ini dilaksanakan di aula rumah jabatan Bupati Kotim antara Bupati Kotim dan Bupati Seruyan.
Kegiatan ini juga diikuti penandatangan kerjasama antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dari masing-masing kabupaten, yakni Dinas Pendidikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) dan Dinas Perikanan.
Selanorwanda menyebut, penandatanganan MoU ini menjadi tonggak penting dalam upaya peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat, dan akselerasi pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah yang secara historis memiliki keterkaitan erat.
Baca juga: Bupati Kotim ingatkan atribut pegawai harus sesuai aturan
Daerah-daerah perbatasan yang tumbuh dan berkembang ini tidak hanya menyimpan potensi besar, tetapi juga menghadapi sejumlah permasalahan yang perlu diselesaikan bersama. Salah satu masalah krusial adalah pendidikan.
“Permasalahan diantaranya mungkin banyak anak-anak yang belum terakomodir di sekolah yang kita bangun di Kabupaten Seruyan, mungkin di Kotim atau sebaliknya, sehingga masalah pendidikan perlu dikerjasamakan agar pelayanan bidang pendidikan bisa optimal ke masyarakat,” tambahnya.
Selain pendidikan, isu lingkungan, terutama kebakaran lahan dan potensi ekonomi menjadi fokus kerja sama. Menurut Selanorwanda, historisitas dan posisi kedua kabupaten yang bersisian sepanjang dua kabupaten ini dari laut sampai pegunungan menjadikan sinergi ini mutlak.
“Dengan kerjasama, dengan sinergitas, dengan kolaborasi antara dua pemerintahan ini, tentu potensi itu bisa kita kembangkan dan pelayanan dan pemberdayaan bisa kita laksanakan. Dan itu menjadi tugas utama pemerintah,” tegasnya.
Senada dengan itu, Bupati Kotim Halikinnor menyatakan wilayah perbatasan Kotim dan Seruyan yang membentang dari laut hingga darat, memerlukan penanganan bersama yang terpadu.
“Karena secara historis Seruyan merupakan pemekaran dari wilayah Kabupaten Kotim, dan jika dilihat perbatasannya dari laut hingga darat, semuanya wilayah kita berbatasan dua Kabupaten ini sehingga banyak hal yang perlu dikerjasamakan,” ucap Halikinnor.
Baca juga: Fraksi Golkar DPRD Kotim tekankan pentingnya pengawasan mutu dan efisiensi
Dia menekankan kolaborasi akan mempermudah penyelesaian permasalahan dan memastikan kedua daerah dapat berkembang bersama dan pada akhirnya kesejahteraan masyarakat pun bisa meningkat.
Kedepannya kerja sama ini, kata Halikinnor, akan diperluas ke sektor lainnya. Tidak hanya terbatas pada empat OPD yang terlibat saat ini, tapi juga bidang lainnya, seperti kesehatan yang merupakan salah satu pelayanan vital bagi masyarakat..
Halikinnor juga menyoroti potensi saling mengisi di sektor ekonomi, khususnya perikanan. Kabupaten Seruyan memiliki potensi perikanan yang sangat besar dan di Kotim juga banyak produk perikanan yang disuplai dari Seruyan, begitu pula sebaliknya pada sektor lainnya.
“Pada akhirnya, kerja sama ini memang sangat dibutuhkan karena secara historis kedua kabupaten ini merupakan satu kesatuan dan banyak potensi yang dapat dikembangkan bersama demi kemajuan bersama,” demikian Halikinnor.
Menambahkan, Pj Sekretaris Daerah Kotim Umar Kaderi menyampaikan bahwa penandatanganan MoU antar dua kabupaten ini merupakan puncak dari serangkaian diskusi dan koordinasi intensif yang telah dilaksanakan, antar Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKKD) Kotim dan TKKD Seruyan.
“Sinergi dan integrasi antar daerah sangatlah penting di era sekarang ini, dan tanpa kolaborasi yang solid, hasil pembangunan tidak akan pernah maksimal kita capai,” tuturnya.
Kesepakatan bersama ini dengan ruang lingkup kerja sama dalam urusan pemerintah wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar, urusan pemerintah wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar dan urusan pemerintahan pilihan berdasarkan ketentuan perundang-undangan di bidang pemerintah daerah.
Kesepakatan yang ditandatangani hari ini meliputi kerjasama pembangunan antar daerah, penanggulangan bencana, penanggulangan pencegahan kejadian dan pemukiman dan penyelamatan, penanganan anak tidak sekolah (ATS) dan pembudidayaan melalui ketersediaan benih / bibit ikan nila.
“Kami yakin, kerja sama yang kita lakukan hari ini merupakan bagian dari upaya bersama dalam mendukung visi pembangunan daerah masing- masing, serta mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance),” demikian Umar.
Baca juga: Kadin Kotim dukung kebijakan pemda terkait soal Pakta Integritas PAD
Baca juga: DLH Kotim apresiasi edukasi dini pentingnya pengelolaan sampah