Sampit (ANTARA) - Peserta lelang jabatan atau seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memasuki tahapan penulisan policy brief atau makalah, dan bahan presentasi pada 11-12 Desember 2025.

“Karena ada beberapa peserta melamar lebih dari satu jabatan maka kami jadwalkan tiga sesi,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kotim Kamaruddin Makkalepu di Sampit, Kamis.

Ia menjelaskan, penulisan makalah dan bahan presentasi dibagi dalam tiga sesi. Hari pertama ada dua sesi, yakni pada pukul 08:00 WIB - 12:00 WIB dan 13:00 WIB - 17:00 WIB. Lalu, hari kedua satu sesi, pada pukul 08:00 WIB - 12:00 WIB.

Pengaturan jadwal ini dimaksudkan untuk mengakomodir peserta yang melamar lebih dari satu jabatan, dan di antara peserta tersebut ada yang melamar hingga tiga jabatan. 

Idealnya satu sesi digunakan mengerjakan makalah dan bahan presentasi untuk satu jabatan yang dilamar, agar peserta bisa mengerjakan tugasnya dengan lebih fokus dan maksimal.

Namun dalam kondisi tertentu, peserta diperbolehkan mengerjakan materi untuk beberapa jabatan sekaligus. Hal ini dikarenakan pada hari pertama ini ada peserta yang tidak hadir, sehingga waktu untuk mengikuti tes pada tahap ini hanya tersisa satu sesi, besok.

“Kami memberikan ruang yang cukup supaya adil, tapi kalau yang bersangkutan tidak bisa hadir hari ini, sehingga besok umpamanya dia mau mengerjakan lebih dari satu jabatan sekaligus, silakan tapi tentu waktunya mepet dan kami tidak mungkin lagi memberikan toleransi di luar jadwal tersebut,” jelas Kamaruddin.

Baca juga: Tujuh sekolah di Kotim raih Adiwiyata 2025

Ia melanjutkan, dari total 46 peserta yang lolos tahap seleksi administrasi sebelumnya ada dua orang yang tidak hadir pada hari pertama tahap penulisan makalah dan bahan presentasi. 

Kedua peserta tersebut masih diberikan kesempatan mengikuti tes hingga sesi terakhir, dan apabila sampai seluruh sesi tersebut yang bersangkutan tak juga hadir maka otomatis nilai pada tahap penulisan makalah dan bahan presentasi ini nol.

Sebenarnya, pada tahapan ini tidak ada sistem gugur, artinya setiap peserta bisa melanjutkan ke tahap berikutnya berapapun nilainya. Namun, tahapan ini tetap penting, karena menjadi acuan pada tahap selanjutnya, yakni tahapan presentasi makalah dan wawancara.

Dengan nilai nol pada tahapan sebelumnya tentu akan menjadi bahan penilaian Pansel terhadap peserta tersebut.

“Sejauh ini tidak ada peserta yang menyatakan mengundurkan diri. Walaupun, dengan ketidakhadiran dalam salah satu tahapan ini bisa diartikan mundur dari persaingan, tapi karena ini bukan kewajiban melainkan mereka yang melamar, jadi kalau di pertengahan mereka memilih tidak melanjutkan tidak masalah,” lanjutnya.

Ia menambahkan, Pansel untuk seleksi ini melibatkan sejumlah unsur, mulai dari lingkungan Pemkab Kotim yang diketuai oleh Sekretaris Daerah (Sekda), perguruan tinggi yakni Universitas Palangka Raya dan Universitas Muhammadiyah, serta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalteng.

Selain itu, pihaknya juga bekerjasama dengan UPT Pusat Penilaian Pegawai (Assessment Center) BKD Provinsi Jawa Timur, khususnya dalam pelaksanaan seleksi kompetensi manajerial dan sosial kultural yang dijadwalkan pada Senin (15/12).

“Jadi sebelum presentasi makalah dan wawancara, ada seleksi kompetensi manajerial dan sosial kultural terlebih dahulu, dan mereka yang dari Jawa Timur ini yang akan melaksanakan seleksinya,” tambahnya.

Berdasarkan jadwal yang telah disusun oleh Pansel, hasil dari lelang jabatan ini akan didapatkan pada pertengahan Januari 2026 mendatang. Adapun, untuk jadwal pelantikan nantinya menunggu keputusan dari Bupati Kotim.

Baca juga: Sekolah di Kotim diingatkan tak beri PR berlebihan saat libur Nataru

Salah seorang peserta, Muhammad Indra menilai metode ini cukup bagus dibandingkan dengan mengerjakan makalah di rumah yang berpotensi adanya kecurangan, seperti meminta orang lain untuk mengerjakan makalah.

“Tes hari ini saya kira cukup berkesan, karena diminta setiap orang menyiapkan makalah di tempat, dimana itu membutuhkan kecepatan, ketepatan dan pemahaman terhadap materi yang ingin disampaikan,” ucap pria yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Perikanan Kotim tersebut.

Dalam seleksi ini Indra melamar untuk dua jabatan, yakni Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP).

Alasannya melamar pada dua jabatan tersebut, pertama ia pernah menjabat sebagai Sekretaris DP3AP2KB sehingga sedikit banyak telah memahami tupoksi maupun visi dan misi dinas tersebut.

“Kemudian, untuk DPKP itu karena latar belakang pendidikan saya adalah perikanan sehingga untuk DPKP itu masih satu rumpun. Sehingga, pada dasarnya posisi yang saya lamar itu sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman saya, sehingga saya pun berharap hasil yang terbaik,” demikian Indra.

Baca juga: Pemkab Kotim dorong percepatan izin pembangunan listrik ke Pulau Hanaut

Baca juga: Pemkab Kotim salurkan bantuan untuk korban banjir di lima desa

Baca juga: DP3AP2KB Kotim perkuat kapasitas kader optimalkan Program Bangga Kencana


Pewarta : Devita Maulina
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2025