Masyarakat Indonesia Minati Kerajinan Tangan Khas Dayak

id Masyarakat Indonesia Minati Kerajinan Tangan Khas Dayak

Masyarakat Indonesia Minati Kerajinan Tangan Khas Dayak

Ilustrasi, Kerajinan Tangan Khas Dayak (hidupiniseni.wordpress.com) Istimewa

Saya senang dengan kerajinan tangan seperti tas dan sendal yang terbuat dari anyaman rotan, kain benang bintik (batik khas Kalteng), tas dan dompet yang terbuat dari manik-manik batuan,"
Palangka Raya, 7/5 (Antara) - Kerajinan tangan khas suku Dayak yang dipamerkan dalam rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2013 diminati masyarakat Indonesia yang menghadiri kegiatan tersebut.

Pantauan wartawan ANTARA di arena pameran di Palangka Raya, Selasa, terlihat banyak ibu dan istri Wali Kota yang hadir antusias melihat, memilih dan membeli kerajinan tangan suku Dayak yang dipamerkan di pameran tersebut.

"Saya senang dengan kerajinan tangan seperti tas dan sendal yang terbuat dari anyaman rotan, kain benang bintik (batik khas Kalteng), tas dan dompet yang terbuat dari manik-manik batuan," kata istri Wali Kota Dumai Nefi Agustina Khairul.

Kerajinan tangan yang dipamerkan ini, katanya, memiliki kualitas cukup baik dan harga relatif terjangkau, dan bila dipasarkan dalam skala nasional diperkirakan akan bisa bersaing dengan produk serupa dari daerah lain di Indonesia.

Ia mengatakan, barang yang dibelinya tersebut itu nanti akan diperlihatkan dan menjadi contoh bagi para pengrajin di Kota Dumai dan bisa dikembangkan setelah melihat karya seperti ini.

"Kerajinan tangan yang saya lihat semuanya bagus meski ada beberapa yang mirip dengan Kota Dumai, tapi semua kualitas yang diperlihatkan bernilai bagus," ucapnya.

Sementara Ketua Pelaksana Ladies Program Enon F Lion mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan tidak hanya sebagai ajang silaturahmi bagi ibu-ibu pejabat yang ada di Indonesia tapi juga menjadi wahana saling tukar informasi bagi kemajuan di masa mendatang.

Kegiatan ini tidak hanya sebatas berdiskusi dan bersilaturahmi antaristri Wali Kota, tapi juga ada rangkaian pembelajaran merias diri agar terlihat cantik, anggun, dan menawan.

"Hal penting adalah istri para Wali Kota dan Wakil Wali Kota tersebut saling bertukar pengalaman bahkan budaya untuk menambah wawasan dan pemahaman untuk menciptakan diri yang berkualitas," kata Enon.

Istri Wali Kota Palangka Raya Hj Norlaina Riban Satia menyatakan sebagai tuan rumah, kegiatan tersebut mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman dari istri Wali Kota daerah lainnya.

"Saya juga bersyukur, ternyata mereka melihat dengan antusias menyaksikan kerajinan tangan khas suku Dayak, dan itu menjadi kebanggaan tersendiri buat pengrajin di Palangka Raya," katanya.





(T.BK07/B/S019/S019)