Bens Leo besuk wartawan senior

id Pengamat musik Indonesia, Bens Leo

Bens Leo besuk wartawan senior

Pengamat musik Indonesia, Bens Leo. (ANTARA/ Teresia May) (Istimewa)

Melalui CCI, kami akan membantu biaya pengobatan Mas Veven yang dirawat di sini sejak Senin (6/5) lalu. Yang penting, spirit itu tetap ada, meski sakit,"
Surabaya (ANTARA News) - Pengamat musik Bens Leo bersama sejumlah wartawan dan pekerja seni yang tergabung dalam "Charity Club Indonesia" (CCI), Kamis, membesuk wartawan senior Veven Wardhana yang dirawat di Rumah Sakit Adi Husada, Kapasari, Surabaya, Kamis.

Dalam kesempatan itu, Veven yang juga pekerja seni itu terlihat bersemangat melayani sejumlah rekannya, meski alat bantu pernafasan, infus, dan alat monitor detak jantung melekat di tubuhnya.

"Kami sempat ngobrol," kata rekannya yang juga jurnalis radio dari Jakarta, Jojo Raharjo.

Sementara itu, Bens Leo berjanji akan membantu biaya pengobatan rekannya itu. "Melalui CCI, kami akan membantu biaya pengobatan Mas Veven yang dirawat di sini sejak Senin (6/5) lalu. Yang penting, spirit itu tetap ada, meski sakit," kata pendiri CCI itu.

Ia menjelaskan CCI memang dibentuk dari rasa prihatin terhadap banyaknya pekerja seni, termasuk wartawan yang sakit, namun mengalami kesulitan dalam biaya pengobatan. "CCI dibiayai dari hasil pagelaran," ucapnya.

Oleh karena itu, pihaknya datang untuk membantu wartawan senior, kolomnis, pengamat media, dan seniman Veven Wardhana yang dirawat di RS Adi Husada Surabaya sejak Senin (6/5) lalu.

Awalnya, Veven Wardhana sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta selama seminggu pada Oktober 2012, karena didiagnosa terjangkit tumor dan harus dilakukan biopsi (operasi pengangkatan tumor).

Namun, operasi tidak jadi dilakukan atas pertimbangan biaya, karena itu wartawan kelahiran Malang itu dirawat di Surabaya sejak Senin (6/5) lalu agar dekat dengan kerabatnya. Dokter mendiagnosa, Veven menderita penyakit kanker paru-paru stadium IV.

"Saya kira, yayasan sosial ini cukup membantu para seniman apa pun itu, sosok yang benar-benar tersembunyi dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah yang sibuk dengan prestasi olahraga," kata Veven dalam kesempatan itu.

Veven mengawali karir sebagai wartawan, lalu menjadi pengamat media, kolomnis, dan penulis skenario sinetron. Ia pernah menjadi Redaktur Majalah HAI, Dewan Redaksi Tabloid Monitor, Redaksi Tabloid Bintang, Redaktur Pelaksana Tabloid Citra, dan Redaktur Senior Majalah Tiara.

(E011/C004)