Palangka Raya (ANTARA) - Jelang pelaksanaan Konferensi Daerah (Konferda) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kalimantan Tengah yang dipastikan digelar pada akhir November 2025 ini, suasana politik di tubuh partai berlambang kepala banteng semakin memanas.
Agenda bergengsi ini tidak hanya menjadi ajang pemilihan pengurus baru, tetapi juga penentu arah politik PDIP di Provinsi berjuluk 'Bumi Tambun Bungai', yang kini berada di posisi kuat usai sukses meraih kemenangan di Pemilu Legislatif 2024 tingkat nasional.
Kekuatan PDIP yang memberi warna dominan di Kalimantan Tengah pun kian terasa, seiring munculnya berbagai figur potensial yang siap memimpin DPD PDIP setempat.Beberapa nama calon ketua DPD PDIP Kalimantan Tengah mulai bermunculan di bursa kandidat, masing-masing dengan rekam jejak panjang di ranah legislatif dan eksekutif daerah.
Baca juga: Berikut 14 calon Ketua DPD PDIP Kalteng
Arton S. Dohong, petahana Ketua DPD PDIP Kalimantan Tengah sekaligus Ketua DPRD Provinsi, menjadi salah satu figur utama. Lahir pada 14 Agustus 1962, Arton adalah politisi senior yang pernah menjabat Bupati Gunung Mas periode 2014–2019 setelah sebelumnya menjadi Wakil Bupati periode 2008–2013.
Pengalamannya dalam memimpin partai dan lembaga legislatif provinsi menjadikannya kandidat kuat yang didukung basis kader senior.Tak kalah menarik, Sigit K. Yunianto, Sekretaris DPD PDIP Kalimantan Tengah saat ini, juga turut mencuat.
Lahir di Klaten, Jawa Tengah, pada 6 Juni 1971, Sigit memiliki pengalaman legislatif yang mendalam: tiga periode sebagai Ketua DPRD Kota Palangka Raya dan kini menjabat sebagai Anggota DPR RI.
Koneksi nasionalnya yang kuat membuatnya dianggap mampu menjembatani aspirasi daerah dengan pusat.Nama Wiyatno juga tak bisa diabaikan.
Baca juga: Fraksi PDI Perjuangan minta tunjangan perumahan DPR dihentikan
Lahir pada 25 Februari 1973, ia baru saja terpilih sebagai Bupati Kapuas periode 2025–2030 usai menjabat Ketua DPRD Kalimantan Tengah periode 2019–2024. Sebagai Bendahara DPD PDIP Kalimantan Tengah, Wiyatno dikenal vokal dalam isu kerakyatan dan memiliki basis dukungan kuat di kalangan kader akar rumput.
Selain itu, Yohanes Freddy Ering, Wakil Ketua DPD PDIP Kalimantan Tengah, turut masuk radar. Ia saat ini sebagai anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah pada Januari 2025.
Pengalaman organisasi di tingkat kabupaten membuatnya dekat dengan dinamika lokal. Terakhir, Nyelong Simon (atau Nyelong Inga Simon), anggota DPRD Kalimantan Tengah yang juga baru dilantik sebagai PAW pada awal 2025, melengkapi daftar kandidat dengan latar belakang legislatif provinsi yang solid.
Dinamika ini, menurut pengamat politik Ari Junaedi dari Universitas Indonesia (UI)yang kerap menjadi rujukan media nasional soal PDIP seharusnya tidak sekadar ritual pemilihan, melainkan momentum peneguhan jati diri partai sebagai agregator suara rakyat.
Baca juga: Megawati resmi mundur sebagai Ketum PDI Perjuangan hoaks!
"PDIP adalah partai unik, satu-satunya di Indonesia dengan sejarah komplit, dari pejuang kemerdekaan, pencetus reformasi, hingga kini menjadi kekuatan penyeimbang di tingkat nasional," kata pengajar di Sekolah Partai PDIP kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan itu.
Ia menekankan, Konferda harus menjadi wadah bagi PDIP untuk lebih "mendengar" aspirasi rakyat Kalimantan Tengah, terutama di tengah isu pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan wong cilik.
Ari Junaedi yang juga anggota Kelompok Ahli Percepatan Pembangunan Provinsi Bali dan Dewan Litbang Bappeda Kota Yogyakarta periode 2025–2030, menilai pemimpin baru DPD PDIP Kalimantan Tengah harus memenuhi kriteria Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, Tanpa Cela, serta paham komunikasi (PDLTPK).
"Sosoknya harus membangun bonding kuat dengan rakyat, relasi lancar dengan DPP hingga anak ranting, punya jaringan pusat, dan berjiwa muda, mengingat pemilih 2029 didominasi generasi muda," katanya.
Baca juga: Puan sebut PDIP akan bersama bangun RI pada pemerintahan mendatang
Ari, yang pernah mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputeri sebagai penasihat media, secara eksplisit merekomendasikan figur berpengalaman parlemen nasional dan pengelolaan partai, yang melekat pada Sigit K. Yunianto.
Bagi Ari, pemimpin ideal harus membawa kejayaan bagi PDIP sebagai partai pemenang, dengan modal jalinan kebijakan nasional untuk perbaikan daerah.
Konferda PDIP Kalimantan Tengah ini, yang dijadwalkan awal hingga akhir November 2025, bukan hanya soal perebutan kursi ketua.
Ia menjadi cerminan bagaimana partai banteng ini terus relevan di tengah gejolak politik, siap menyongsong Pemilu 2029 dengan energi baru yang lebih dekat pada rakyat. Di Bumi Tambun Bungai, tensi panas ini justru menjadi peluang untuk regenerasi dan konsolidasi, demi mempertahankan warna merah putih PDIP yang telah mewarnai lanskap politik provinsi.
Baca juga: Berikut daftar 27 kader PDIP yang dipecat, termasuk di Kalteng
