Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan Permai Grup yang dimiliki oleh mantan
Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, mendukung Anas
Urbaningrum sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat dengan
menyediakan dana Rp30 miliar dan 5 juta dolar AS.
"Jadi total uang kantor itu ada Rp30 miliar. Selanjutnya masih ada 2
juta dolar AS dari uang kantor dan 3 juta dolar AS dari sumbangan,"
kata mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup, Yulianis, dalam sidang
di pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor), di Jakarta, Kamis.
Yulianis menjadi saksi untuk terdakwa mantan ketua umum Partai
Demokrat Anas Urbaningrum dalam sidang perkara penerimaan hadiah dari
sejumlah proyek-proyek pemerintah dan tindak pidana pencucian uang.
"Saya disuruh Nazar untuk memakai mobil boks mengantar uang awalnya
Rp20 miliar ditambah hasil sumbangan 3 juta dolar AS. Pembagian uang
berdasarkan tempatnya seperti plastik hitam Rp500 juta, tas sentral camel Rp500 juta, tapi ada juga yang hanya Rp1--2 juta," ungkap Yulianis.
Uang itu berasal dari berbagai proyek APBN pada tahun 2009 dan APBN-Perubahan 2010, dan akan dibagikan di kongres pemilihan Ketum Partai Demokrat pada Mei 2010.
Yulianis juga menjadi orang yang mencatat penggajian para petinggi Permai Grup dengan beberapa kode.
Kode A adalah untuk M Nazaruddin, kode B untuk adik Nazaruddin, M
Nasir--yang adalah anggota DPR dari fraksi Partai Demokrat, kode C untuk
Hasyim--yang juga masih kerabat Nazaruddin, kode D untuk istri
Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni, serta kode E untuk Anas Urbaningrum.
"Saya buat gaji untuk Pak Anas pada Januari, Februari, Maret 2009
sebesar Rp20 juta, tapi gaji yang bulan April dikembalikan," tambah
Yulianis.
Anak buah Nazar yang lain, direktur marketing PT Anak Negeri, Mindo
Rosalina Manulang yang juga menjadi saksi dalam sidang tersebut
mengatakan bahwa ada anggota DPR yang meminta uang kepadanya untuk
mendukung Anas dalam kongres Demokrat.
"Anggota DPR ada yang meminta uang ke saya sehubungan dengan
pemilihan ketua umum, salah satu yang minta itu Nurul Iman dari Komisi
VIII fraksi Demokrat. Dia minta Rp250 juta dan saya menyampaikan ke Pak
Nazar. Pak Nazar bilang diberikan saja Rp150 juta, Rp100 juta untuk Pak
Anas, yang sudah diberikan langsung ke bendahara," kata Mindo.
Mindo pun menyaksikan banyak kardus berisi uang di ruang keuangan
Permai Grup yang akan diantarkan ke Kongres Partai Demokrat untuk
memenangkan Anas.
Anas dalam perkara ini diduga menerima "fee" sebesar 7--20 persen
dari Permai Grup yang berasal dari proyek-proyek yang didanai APBN dalam
bentuk: 1 unit mobil Toyota Harrier senilai Rp670 juta, 1 unit mobil
Toyota Vellfire seharga Rp735 juta, kegiatan survei pemenangan Rp478,6
juta dan uang Rp116,52 miliar, serta 5,26 juta dolar AS dari berbagai
proyek.
Uang tersebut digunakan untuk membayar hotel-hotel tempat menginap
para pendukung Anas saat kongres Partai Demokrat di Bandung, pembiayaan
posko tim relawan pemenangan Anas, biaya pertemuan Dewan Pimpinan Cabang
(DPC) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan pemberian uang saku kepada
DPC, uang operasional dan "entertainment", biaya pertemuan tandingan
dengan Andi Mallarangeng, road show Anas dan tim sukesesnya pada
Maret-April 2010, deklarasi pencalonan Anas sebagai calon ketua umum di
Hotel Sultan, biaya "event organizer", siaran langsung beberapa stasiun
TV, pembelian telepon selular merek Blackberry, pembuatan iklan layanan
masyarakat dan biaya komunikasi media.
Anas juga diduga melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU harta kekayaannya hingga mencapai Rp23,88 miliar.
Berita Terkait
Pemenang O2SN dan FLS2N jenjang SD Kotim, siap wakili ke provinsi
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib
Kejaksaan periksa puluhan saksi korupsi sawit Rp43,7 miliar di Aceh
Kamis, 25 April 2024 20:03 Wib
Pembersihan diri dan memuliakan air di Bali melalui ritual Melukat
Kamis, 25 April 2024 19:57 Wib
PT SLK bangun kesadaran siswa sejak dini jaga lingkungan dari sampah plastik
Kamis, 25 April 2024 19:05 Wib
DPMD gandeng UMKM tampilkan produk unggulan desa di Expo Kapuas
Kamis, 25 April 2024 18:30 Wib
Disdikbud Mura berikan pelatihan PBD dan Sulingjar ke puluhan kepsek
Kamis, 25 April 2024 17:54 Wib
Album baru Taylor Swift capai 1 miliar lebih streaming di Spotify
Kamis, 25 April 2024 17:23 Wib
Pemusnahan 9,4 kg narkotika dari Amerika dan narkotika dikendalikan lapas
Kamis, 25 April 2024 14:57 Wib