Sineas Korea Selatan Dukung Pemutaran Film Feri Sewol

id Sineas Korea Selatan Dukung Pemutaran Film Feri Sewol,

Busan (ANTARA News) - Puluhan sineas dan kritikus film Korea Selatan mengkritik larangan pemutaran film kontroversial tentang tragedi feri Sewol di Festival Film Internasional Busan, Jumat.

Mereka menganggap hal itu bentuk pemasungan kebebasan berekspresi.

Film dokumenter yang rencananya diputar perdana Senin di Busan berfokus pada upaya penyelamatan pada tragedi April tahun lalu.

Kecelakaan kapal itu menewaskan sekitar 300 orang, sebagian besar pelajar dan menjadi salah satu bencana terparah di negara tersebut.

Tragedi itu dituding merupakan akibat dari aturan yang tidak dijalankan semestinya serta pejabat yang tidak kompeten dengan tugas dan tanggung jawabnya.

"Diving Bell"-disutradarai Ahn Hae-Ryong dan jurnalis Lee Sang-Ho- telah mengaduk emosi sebelum festival dibuka pada Kamis, dengan adanya kritik termasuk dari wali kota Busan dan ketua festival Seo Byung-soo.

Wali kota menyebut dokumenter itu terlalu politis dan tidak sensitif serta meminta panitia festival untuk menghentikan penayangan film tersebut.

Namun, 20 sutradara, aktor dan produser menggelar protes di Busan, Jumat, untuk tetap mendukung penayangan tersebut.

"Jika pihak otoritas melarang film-film yang mengandung pesan politik tertentu, tidak akan ada satu film pun yang akan ditayangkan di sini," kata sutradara terkemuka Korea Selatan Chung Ji-Young saat aksi protes terjadi.

Para sineas juga meminta Seoul untuk segera membuat penyelidikan khusus seperti yang diminta keluarga korban dengan memberikan tanda tangan dukungan dari 1.123 orang yang bekerja di industri itu.

Beberapa orang melambaikan spanduk dan meneriakkan yel-yel "Kami akan bersama dengan keluarga korban hingga akhir nanti."

Bong Joon-Ho, sutradara terkemuka Korea Selatan dan juri dari festival itu juga menepis argumen wali kota yang menyebutnya sebagai "kesalahan".

Dia mengatakan bahwa ketua festival Seo Byung-soo "tidak mengerti" bagaimana cara kerja festival film top Asia, demikian AFP.

Penerjemah : Nanien Yuniar