New York (ANTARA News) - Satu komet mendekati sistem tata surya pada
Minggu (19/10) dan melintas mendekati Planet Mars, tempat pesawat
robotik untuk studi ilmiah berada.
Menurut Badan Antariksa
Amerika Serikat (NASA), komet Siding Spring melintas hanya 87.000 mil
(140.000 kilometer) dari Mars, kurang dari separuh jarak Bumi dan bulan
dan 10 kali lebih dekat dari komet yang diketahui pernah melewati Bumi.
Komet
yang dinamai seperti nama observatorium Australia itu ditemukan tahun
lalu dan dipercaya sebagai pengunjung pertama ke bagian dalam sistem
tata surya.
Komet itu meninggalkan Oort Cloud, yang berada di luar orbit Neptunus, lebih dari satu juta tahun yang lalu.
Komet itu diyakini merupakan sisa beku dari pembentukan sistem tata surya sekitar 4,6 miliar tahun lalu.
"Komet
ini sedang dalam perjalanan menuju matahari, menumbuhkan ekor," kata
astronom David Grinspoon dari Planetary Science Institute di Tucson,
Arizona, dalam siaran langsung pelintasan komet lewat Slooh.com.
Komet
mencapai titik paling dekat dengan Mars pukul 02:27 EDT, melintas
dengan kecepatan 126.000 mil per jam atau sekitar 203.000 kilometer per
jam.
Tiga pengorbit dan dua kendaraan Mars serta pengorbit milik
Badan Antariksa Eropa dan India memantau pelintasan komet, yang
meninggalkan Mars yang berselaput awan debu komet.
"Komet belum
pernah berada lebih dekat ke matahari yang kami pikir mungkin berjarak
seperti Jupiter, Saturnus, Uranus atau Neptunus. Ini adalah perlintasan
pertama ke dalam apa yang disebut 'garis air-es', tempatnya benar-benar
mengembuskan air," kata ahli astrofisika Carey Lisse dari Johns Hopkins
University di Laurel, Maryland, dalam konferensi pers pekan lalu.
Mulanya NASA khawatir komet berekor debu itu bisa menjadi ancaman bagi pesawat yang sedang mengorbit ketika melintasi Mars.
Penilaian
selanjutnya kemudian menghilangkan kekhawatiran itu, tapi NASA masih
memilih untuk memuntir orbit satelitnya sedemikian hingga mereka berada
di belakang planet selama bagian perlintasan yang paling berisiko.
"Mars
akan tepat berada di pinggi awan puing-puing, jadi mungkin akan
menjumpai sejumlah partikel, atau mungkin tidak," kata ilmuwan NASA
Mars, Rich Zurek, yang bekerja di Jet Propulsion Laboratory di Pasadena,
California.
Atmosfer Mars, meski jauh lebih tipis dari atmosfer
Bumi, akan membentengi kendaraan Opportunity dan Curiosity dari debu
komet, yang bisa memicu hujan meteor.
Mars juga akan melintas
langsung melalui coma komet, yang merupakan amplop gas dan debu yang
mengelilingi nukleus komet, memberikan kesempatan tak terkira untuk
studi, kata Grinspoon.
"Ini benar-benar kejadian langka," katanya seperti dilansir kantor berita Reuters.
Berita Terkait
Polisi larang sepeda listrik melintas di jalan raya
Kamis, 10 Agustus 2023 19:28 Wib
Perlu solusi terbaik atasi ODOL melintas di jalan utama perkotaan
Minggu, 2 Juli 2023 13:26 Wib
Tiba-tiba orang melintas, fotografer spesialis pernikahan gagal bidik momentum emas
Kamis, 27 April 2023 18:17 Wib
Petugas tangkap PMI ilegal melintas di "jalan tikus" perbatasan RI-Malaysia
Senin, 27 Maret 2023 20:39 Wib
DPRD Kalteng: Perketat aturan terkait tongkang melintas di bawah Jembatan Kalahien
Rabu, 8 Februari 2023 17:58 Wib
Jelang Natal, Bupati Gumas ingatkan angkutan PBS jangan dulu melintasi jalan umum
Sabtu, 24 Desember 2022 15:23 Wib
Puluhan truk PBS diminta putar balik saat melintas jalan Kurun-Palangka
Kamis, 3 November 2022 13:33 Wib
Polisi tindak tegas truk ODOL melintas di Kalteng
Rabu, 20 April 2022 20:29 Wib