Palangka Raya (Antara Kalteng) - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Achmad Diran menyebutkan beberapa titik di jalur trans Kalimantan poros selatan perlu dibangun jembatan layang untuk mengantisipasi terjadinya banjir.
Pembangunan jalan layang dimulai dari Bukit Rawi yang menghubungkan Palangka Raya dengan tujuh kabupaten di Kalteng maupun Provinsi Kalimantan Barat, Diran saat memantau banjir di Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau, Jumat.
"Panjang jalan layang yang perlu dibangun itu sekitar 5 kilometer dengan dana berkisar Rp300 miliar. Itu harus dilakukan jika tidak ingin banjir terjadi lagi jalan trans Kalimantan poros Selatan ini," tambah dia.
Mantan Bupati Barito Selatan itu mengakui banjir di sekitar Bukit Rawi terjadi setiap tahun dan sangat merugikan pemerintah. Sebab, jalan trans Kalimantan tersebut selalu diperbaiki pasca banjir.
Diran mengatakan apabila pasca banjir ini Pemerintah Provinsi melakukan penanganan dengan memperbaiki ataupun meninggikan badan jalan, sifatnya hanya sementara karena belumd dapat dipastikan bencana tersebut tidak akan terulang kembali.
"Kami akan menyampaikan ke DPRD Kalteng bahwa jalan di Bukit Rawi perlu dibangun jalan layang. Apabila di setujui, kami juga akan meminta bantuan Pemerintah Pusat terkait rencana tersebut," katanya.
Dia mengatakan, pembangunan jalan trans Kalimantan poros selatan dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sehingga permintaan bantuan kepada pemerintah pusat sangat relevan.
Fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kalteng itu menegaskan pembangunan jalan layang sepanjang 5kilometer di trans Kalimantan poros selatan tersebut baru usulan dan tidak dapat direalisasikan dalam waktu dekat.
"Kalau tahun 2015 kan tidak mungkin dibangunkan jalan layang itu. Ya semoga di tahun 2016 bisa dilaksanakan. Ingat ya, ini usulan bukan janji. Kami masih berupaya," demikian Diran.
(T.KR-JWM/B/S019/S019)