Moskow (Antara Kalteng) - Pengadilan di Rusia mengeluarkan keputusan yang mendukung pemblokiran jejaring sosial LinkedIn, berdasarkan undang-undang baru, karena situs tersebut tidak menyimpan data pengguna lokal di dalam negeri.
"Pengadilan Kota Moskow mengakui legalitas pemblokiran LinkedIn," ujar juru bicara pengadilan Ulyana Solopova kepada AFP, Kamis.
Pengadilan menolak pengajuan banding LinkedIn dan mendukung putusan pengadilan Distrik Moskow pada Agustus silam yang menyatakan situs tersebut melanggar undang-undang setelah badan pengawas komunikasi pemerintah Rusia mengambil tindakan hukum.
Juru bicara badan pengawas Roskomnadzor, Vadim Ampelonsky, mengungkapkan kepada kantor berita Interfax bahwa LinkedIn dapat diblokir paling cepat pekan depan setelah badan tersebut menerima putusan resmi pengadilan.
Juru bicara LinkedIn menuturkan kepada Interfax bahwa pengguna "memberikan izin agar data pribadi mereka digunakan" dan menegaskan bahwa tidak ada permintaan dari warga Rusia agar situs tersebut diblokir.
"Pemblokiran merupakan pelanggaran terhadap hak-hak warga negara yang terdaftar di LinkedIn, karena akses mereka ke situs ini akan dimatikan," kata perwakilan LinkedIn.
Putusan pengadilan pada Agustus mengatakan, administrator domain itu, LinkedIn Corporation, terletak di perbatasan Rusia.
Dikatakan, hal itu melanggar hukum yang mengharuskan layanan pengiriman pesan asing, mesin pencari, dan situs jejaring sosial untuk menyimpan data pribadi pengguna Rusia di negara tersebut. (ab/)
Berita Terkait
WNA Rusia di Surabaya jalani sidang pidana hingga terancam dideportasi
Selasa, 22 Oktober 2024 18:49 Wib
Rusia desak Israel untuk tak gunakan cara teroris untuk urusan politik
Minggu, 29 September 2024 19:18 Wib
Indonesia-Rusia komit hidup berdampingan secara damai, kata Megawati
Senin, 16 September 2024 21:07 Wib
Hasto sebut Megawati lakukan kunjungan ke Rusia-Uzbekistan
Minggu, 15 September 2024 11:26 Wib
WNA Rusia diciduk diduga terlibat kasus prostitusi di Bali
Sabtu, 24 Agustus 2024 22:36 Wib
Prabowo tertarik energi nuklir Rusia saat bertemu Putin
Kamis, 1 Agustus 2024 17:50 Wib
Georgia sebut kemenangan Trump di Pilpres akhiri perang Ukraina lebih cepat
Selasa, 23 Juli 2024 11:51 Wib
Zelenskyy sebut Ukraina butuh 128 pesawat jet F-16 untuk tandingi Rusia
Rabu, 10 Juli 2024 17:04 Wib