Legenda pertapaan Tjilik Riwut masih menarik perhatian wisatawan

id katingan,Kasongan,pertapaan Tjilik Riwut,Objek wisata Bukit Batu

Legenda pertapaan Tjilik Riwut masih menarik perhatian wisatawan

Objek wisata Bukit Batu Kabupaten Katingan, Kalteng (Info Itah)

Kasongan (Antaranews Kalteng) - Objek wisata Bukit Batu Kabupaten Katingan, Kalteng, dengan legenda pertapaan Tjilik Riwut yang menyertainya, masih menjadi magnet bagi wisatawan untuk datang ke objek wisata tersebut.

"Objek wisata ini cukup unik. Selain batu-batu besar yang bentuk dan letaknya sangat aneh, juga ada legenda bahwa tempat ini adalah tempat pertapaan Tjilik Riwut, makanya bikin penasaran," kata Siti Fauziah, salah satu pengunjung di Kasongan, Sabtu.

Objek wisata Bukit Batu terletak di Kecamatan Katingan Hilir. Lokasinya sangat strategis dan mudah dijangkau karena berada di Jalan Tjilik Riwut yang merupakan bagian dari ruas jalan Transkalimantan Poros Selatan.

Lokasinya tepat di sisi pintu gerbang memasuki kota Kasongan. Letaknya juga cukup dekat dengan pusat kota Kasongan Ibu Kota Kabupaten Katingan sehingga sangat mudah diakses wisatawan.
 

Rombongan PWI Kotim ikut mempromosikan objek wisata Bukit Batu yang merupakan aset pariwisata Kalteng, Sabtu (17/3/18). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sesuai namanya yaitu Bukit Batu, objek wisata ini merupakan kumpulan bebatuan alam yang membentuk sebuah bukit besar. Batu-batu besar itu terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran yang letaknya tidak beraturan.

Melihat kondisinya, membuat penasaran masyarakat tentang proses pembentukan bukit batu tersebut. Bahkan banyak yang mengaitkan pembentukan susunan batu-batu besar seukuran rumah atau truk fuso, yang posisinya bertumpang tindih itu dengan mitos dan hal-hal gaib.

Namun satu hal yang dipercaya sehingga membuat masyarakat penasaran yaitu legenda bahwa objek wisata ini menjadi tempat Tjilik Riwut bertapa dan mencari solusi ketika menghadapi berbagai permasalahan yang sedang dihadapi. Tjilik Riwut adalah putra asli Kasongan yang merupakan pahlawan nasional dan gubernur pertama Kalimantan Tengah.

Untuk masuk ke objek wisata ini, wisatawan hanya dipungut biaya Rp3.000 per orang. Wisatawan tidak perlu risau karena di tempat ini tersedia sejumlah kedai makanan, toilet umum serta tempat untuk bersantai.

Wisatawan dibikin takjub dengan batu-batu ukuran "raksasa" yang membentuk sebuah bukit. Di tempat itu juga terdapat sandung yang merupakan tempat menyimpan tulang para leluhur bagi masyarakat suku Dayak penganut Hindu Kaharingan.

Ada tantangan tersendiri bagi wisatawan untuk naik dari satu batu besar ke batu besar lainnya. Dari puncak batu, terlihat pemandangan alami indah di bagian belakang yakni Kebun Raya Kasongan karena lokasinya memang berdekatan.

Biasanya yang paling membuat penasaran wisatawan adalah lokasi yang dipercaya merupakan tempat pertapaan Tjilik Riwut. Terdapat sejumlah kain kuning yang sengaja dipasang sebagai penanda lokasi.

"Objek wisata ini sangat menarik, apalagi kalau pemerintah daerah menyiapkan pemandu sehingga wisatawan merasa puas berwisata ke sini. Perlu juga digelar suguhan seperti musik tradisional sehingga makin menguatkan daya tarik objek wisata ini," kata Yono Heriyanto, wisatawan asal Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur.

Sementara itu, keberadaan objek wisata Bukit Batu berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Sejumlah warga diberdayakan menjadi penjaga tiket serta berjualan di kawasan objek wisata tersebut.

Tiap hari selalu ada wisatawan yang berkunjung karena lokasinya juga strategis untuk beristirahat sejenak bagi warga yang sedang melakukan perjalanan jauh. Suasananya yang rindang dan sejuk membuat wisatawan merasa nyaman berada di objek wisata Bukit Batu.