Petani Kotim galau harga kelapa anjlok

id Petani Kotim galau harga kelapa anjlok,Kopra,Petani

Petani Kotim galau harga kelapa anjlok

Kelapa menjadi andalan masyarakat di kawasan Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur, namun saat ini harganya sedang anjlok. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Harga kelapa di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, anjlok ke angka Rp500 per butir padahal biasanya berkisar pada Rp1.500 hingga Rp2.000 per butir.

"Kalau dengan harga Rp500 per butir seperti saat ini, petani hanya mendapat Rp100 per butir kelapa. Sisanya untuk upah panen dan upah angkut. Ini benar-benar situasi sulit bagi kami," kata Akbar, petani kelapa di Kecamatan Teluk Sampit, Jumat.

Sudah empat bulan terakhir harga kelapa terpuruk. Jika sebelumnya harga kelapa berkisar Rp1.500 hingga Rp2.000 per butir, kini anjlok menjadi hanya Rp500 per butir.

Itupun jumlah pembelinya menurun drastis.

Perkebunan kelapa di Kotawaringin Timur didominasi kawasan Sslatan yakni Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut. Warga menjual kelapa utuh, ada pula yang mengolahnya menjadi kopra.

Selama ini permintaan kelapa banyak datang dari Banjarmasin dan sejumlah daerah di Pulau Jawa. Petani belum mengetahui penyebab anjloknya harga dan menurun drastisnya permintaan dari luar daerah.

Kondisi ini sangat dikeluhkan karena pendapatan masyarakat menurun drastis. Padahal hingga saat ini masih banyak warga yang murni mengandalkan penghasilan dari komoditas kelapa untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membiayai pendidikan anak mereka.

"Sekarang paling-paling kami menjual kelapa muda atau mengolahnya menjadi kopra karena harga bisa masih lumayan. Tapi, permintaannya juga tidak banyak. Kami sangat berharap harga kembali normal," kata Izai, petani di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.

Sebagian besar petani kelapa di kawasan Selatan masih mempertahankan kebun kelapa mereka. Namun tidak sedikit pula yang kini beralih menggantinya dengan tanaman kelapa sawit karena dinilai lebih menguntungkan.

Pelaksana Tugas Camat Mentaya Hilir Selatan, Muhammad Huzaifah membenarkan informasi terkait anjloknya harga kelapa. Pihaknya berharap kondisi ini bisa segera normal karena masih banyak masyarakat yang mengandalkan pendapatan dari menjual kelapa.

"Apa penyebab anjloknya harga, kami juga belum tahu. Tapi mudah-mudahan ini harga kembali stabil," katanya.