Kotim siap-siap panen raya ikan patin sebanyak ini

Sampit (Antaranews Kalteng) - Nelayan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sedang mempersiapkan panen raya ikan patin dengan produksi diperkirakan mencapai 40 ton.

"Diperkirakan Agustus nanti akan ada panen raya ikan patin di Desa Sei Ijum Raya. Ada sekitar 40 ton yang akan dipanen. Kami berencana mengundang pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk hadir," kata Kepala Dinas Perikanan Kotawaringin Timur, Heriyanto di Sampit, Rabu.

Desa Sei Ijum Raya, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan menjadi lokasi pengembangan kawasan minapolitan yang diberi nama Sijura atau kependekan dari Sei Ijum Raya. Potensi perairannya cukup bagus untuk budi daya ikan dan lokasinya strategis.

Permintaan ikan patin di Kotawaringin Timur cukup tinggi. Selain untuk kebutuhan rumah tangga, patin juga dipasok ke rumah makan, khususnya yang ada di Sampit.

Produksi patin Kotawaringin Timur juga ada yang dipasarkan hingga ke daerah tetangga. Ikan sungai jenis ini sudah dikenal dengan rasanya yang lezat sehingga cukup diminati masyarakat.

Pemerintah daerah terus berusaha membantu masyarakat untuk mengembangkan usaha di sektor perikanan.

"Kami yakin sektor ini bisa menjadi harapan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang menggeluti usaha ini," ujar Heriyanto.

Dinas perikanan setempat sudah memetakan potensi budi daya perikanan di Kotawaringin Timur. Pembinaan didasarkan pada jenis ikan yang mampu berkembang biak sesuai kondisi perairannya.

Budi daya lele dikembangkan di sejumlah lokasi seperti Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit, Jalan Jenderal Sudirman km 10 Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Baamang dan Kotabesi.

Budi daya ikan jelawat, mas dan nila dilaksanakan di Kelurahan Tanah Mas Kecamatan Baamang dan Kotabesi. Dua pekan lalu dilaksanakan panen jelawat di Desa Camba, Kecamatan Kotabesi meski jumlahnya tidak banyak yakni sekitar 200 kilogram.

Potensi perikanan Kotawaringin Timur dinilai masih cukup besar. Tidak hanya dari produksi perikanan tangkap, tetapi juga dari hasil budi daya yang masih besar potensinya untuk dikembangkan.