Status Merapi masih waspada

id merapi,meletus,status masih waspada,gunung,yogyakarta

Status Merapi masih waspada

Asap solfatara keluar dari kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (29/11/2018). Menurut data Balai Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPTKG) Yogyakarta per 22 November 2018 volume kubah lava Gunung Merapi mencapai 308.000 meter kubik. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Yogyakarta (Antaranews Kalteng) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan status Gunung Merapi hingga Senin masih Waspada, aktivitas seismiknya meningkat dan mulai menghadirkan kejadian vulkanik namun menurut perkiraan tidak akan mengalami erupsi dalam jangka waktu tertentu.

Lewat akus Twitter resminya BPPTKG Yogyakarta menyatakan bahwa menurut hasil pemantauan via PGM Ngepos, kabut dan gerimis meliputi gunung api tersebut pagi ini, saat suhu udaranya 22,5 derajat Celsius, udara bertekanan 944,4 hpa, angin tenang.

Kepala Seksi Metode dan Teknologi BPPTKG Yogyakarta Kusdaryanto menyebutkan berdasarkan data pengamatan visual dan instrumental periode 30 November- 6 Desember 2018 disimpulkan bahwa kubah lava di salah satu gunung teraktif di Indonesia itu masih dalam kondisi stabil dengan laju pertumbuhan relatif rendah.

Volume kubah lava per 6 Desember 2018 sebesar 344.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan rata-rata 2.200 meter kubik per hari dan relatif sama dari pekan sebelumnya.

BPPTKG Yogyakarta juga mendeteksi 35 kali gempa hembusan (DG), empat kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 13 kali gempa fase banyak (MP), 228 kali gempa guguran (RF), 23 kali gempa frekuensi rendah (LF) dan 11 kali gempa tektonik (TT) di Merapi. Intensitas kegempaan pada pekan pertama bulan Desember lebih tinggi dari minggu sebelumnya.

Berdasarkan data aktivitas vulkanik Merapi tersebut, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau waspada.

Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan oleh BPPTKG, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

BPPTKG mengimbau warga tetap beraktitivitas seperti biasa dan memperbolehkan warga menyaksikan aktivitas guguran lava dalam jarak aman, sekitar tiga kilometer dari puncak gunung.

Pada 23 November 2018 Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar ke arah hulu kali Gendol. Menurut BPPTKG jarak luncur guguran lava pijar tersebut maksimal 300 meter dengan intensitas guguran rendah dan potensi material yang kecil sehingga belum membahayakan penduduk.