Ratusan kendaraan terjebak jalan rusak di Kotim

id Ratusan kendaraan terjebak jalan rusak di Kotim,Kotawaringin Timur,DPRD,Sarjono,Sampit

Ratusan kendaraan terjebak jalan rusak di Kotim

Deretan panjang truk angkutan yang terjebak di ruas jalan rusak yang menghubungan Kecamatan Parenggean dan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng. (Foto Jurnalis Warga)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Ratusan kendaraan angkutan barang dan minyak mentah kelapa sawit terjebak jalan rusak yang menghubungkan Kecamatan Parenggean dan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Sarjono di Sampit, Selasa mengatakan, ruas jalan tersebut berstatus jalan provinsi Kalteng. Untuk itu pemerintah provinsi diharapkan segera memperbaikinya.

"Kami berharap, selain Pemerintah Provinsi Kalteng, pihak perusahaan yang ada di wilayah itu juga dapat membantu perbaikan agar jalan tersebut bisa berfungsi," harapnya.

Akibat kerusakan ruas jalan tersebut, distribusi bahan kebutuhan pokok ke wilayah Kecamatan Telaga Antang dan beberapa desa terhambat.

"Sampai saat ini belum ada upaya perbaikan dari Pemerintah Provinsi Kalteng maupun pihak perusahaan besar swasta perkebunan kelapa sawit yang ada di wilayah itu," ucapnya.

Kerusakan jalan juga telah mengganggu aktivitas masyarakat karena antrean kendaraan angkutan cukup panjang.

"Kerusakan jalan tersebut sebetulnya sudah berlangsung lama, namun kondisi itu semakin parah dengan tingginya curah hujan di wilayah itu. Badan jalan yang hanya berupa tanah, berubah menjadi kubangan lumpur," jelasnya.

Ruas jalan itu banyak dilintasi truk angkutan CPO dan kayu gelondongan. Tidak heran jika banyak yang ambles di jalan tanah itu.

Sarjono meminta Pemerintah Provinsi Kalteng dan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur bersikap tegas meminta pihak perusahaan yang beraktivitas di wilayah itu untuk turut serta menjaga dan memperbaiki jalan.

"Kami sudah minta kepada pemerintah kabupaten untuk mencarikan solusi agar jalan tersebut diperbaiki, namun sampai saat ini belum ada tindakan apa-apa," ungkapnya.

Sarjono menilai perbaikan jalan yang rusak tersebut harus dilakukan secepatnya. Jika tidak, beberapa desa di wilayah itu akan terisolasi karena tidak memiliki akses jalan.