Jakarta (Antaranews Kalteng) - Spanyol dinobatkan jadi negara tersehat di dunia menurut laporan Indeks Negara Tersehat Bloomberg edisi 2019 yang merangking 169 perekonomian berdasarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kesehatan secara keseluruhan.
Urutan kedua adalah Italia, disusul Islandia, Swiss, Swedia, Norwegia. Sementara Jepang adalah negara paling sehat di Asia, loncat tiga peringkat dari 2017 yang kini menggeser posisi Singapura yang merosot ke urutan kedelapan, demikian seperti dilansir Time, Minggu (24/2).
Australia dan Israel menempati urutan ketujuh dan kesepuluh.
Indeks itu menilai negara berdasarkan variabel termasuk harapan hidup serta risiko-risiko seperti konsumsi tembakau dan obesitas, juga mempertimbangkan faktor lingkungan termasuk akses ke air bersih dan sanitasi.
Sebelumnya, pada laporan yang diterbitkan pada 2017, Spanyol menempati urutan keenam.
Spanyol memiliki harapan hidup tertinggi di antara negara-negara Uni Eropa, dan hanya tertinggal dari Jepang dan Swiss secara global, menurut data PBB.
Spanyol pada 2040 diperkirakan memiliki masa hidup tertinggi, hampir 86 tahun, diikuti oleh Jepang, Singapura dan Swiss, menurut Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas Washington.
"Perawatan primer pada dasarnya disediakan oleh penyedia layanan publik, dokter keluarga khusus dan perawat staf, yang memberikan layanan pencegahan kepada anak-anak, wanita dan pasien lanjut usia, dan perawatan akut dan kronis," demikian ulasan Observatorium Eropa tentang Sistem Kesehatan dan Kebijakan 2018 di Spanyol.
Mereka juga mencatat penurunan penyakit kardiovaskular dan kematian akibat kanker dalam satu dekade terakhir.
Kebiasaan makan
Para peneliti mengatakan kebiasaan makan bisa jadi faktor yang menyebabkan tingginya tingkat kesehatan Spanyol dan Italia.
Kedua negara itu terkenal akan diet Mediterania, dilengkapi dengan konsumsi minyak zaitun atau kacang-kacangan, membuat tingkat kejadian kardiovaskular lebih rendah, menurut sebuah penelitian yang dipimpin oleh Universitas Kedokteran Navarra.
Sementara itu di Amerika Utara, Kanada menduduki peringkat 16 jauh melampaui AS dan Meksiko, yang keduanya menempati urutan ke 35 dan 53. Harapan hidup di AS cenderung lebih rendah karena kematian akibat overdosis dan bunuh diri.
Kuba ada di posisi lima tingkat di atas AS, menjadikannya satu-satunya negara yang tidak dikategorikan sebagai negara "berpenghasilan tinggi" oleh Bank Dunia yang berada pada peringkat setinggi itu.
Salah satu alasan keberhasilan negara kepulauan itu mungkin adalah penekanannya pada perawatan pencegahan, sementara AS fokus pada mendiagnosis dan mengobati penyakit, kata American Bar Association Health Law Section dalam sebuah laporan tahun lalu setelah mengunjungi Kuba.
Korea Selatan naik tujuh tempat ke urutan 17. Sedangkan China, rumah bagi 1,4 miliar orang, naik tiga tempat ke urutan ke-52. Harapan hidup di China berada di jalur yang melampaui AS pada tahun 2040, menurut Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan.