Nasib guru mengaji di Kotim perlu perhatian

id Nasib guru mengaji di Kotim perlu perhatian,Ramadhan,Mengaji,Tadarus Alquran ,Citimall Sampit

Nasib guru mengaji di Kotim perlu perhatian

Penyerahan bantuan dan bingkisan kepada anak pagi asuhan dan guru mengaji di Sampit, Rabu (22/5/2019). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Nasib guru mengaji di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah perlu mendapat perhatian semua pihak karena banyak dari mereka yang hidup dengan penghasilan yang pas-pasan.

"Hari ini kami memilih menyalurkan bantuan kepada guru mengaji karena kami prihatin dengan keadaan mereka. Insentif yang mereka terima sangat kecil, jauh dibanding guru di sekolah formal, padahal guru mengaji juga berkontribusi besar dalam hal pendidikan agama," kata Ketua Panitia Klinik Tahsin Spesial Ramadhan Hj Sri Rezeki Sjachwanie di Sampit, Rabu. 

Klinik Tahsin Spesial Ramadhan digelar di atrium Citimall Sampit pada 2 hingga 27 Ramadhan 1440 Hijriah oleh komunitas One Day One Juz (ODOJ) Kotawaringin Timur yang diketuai Abdul Rahim.

Acara ini bekerjasama dengan sejumlah pihak, di antaranya pengelola Citimall Sampit yang mendukung penuh acara ini. Bahkan mereka menyiapkan tempat khusus di sisi kanan atrium berupa tempat menyerupai bilik yang dihiasi dengan cantik yang disiapkan bagi siapapun yang ingin mengaji selama kegiatan itu berlangsung hingga akhir Ramadhan nanti.

Rabu sore, acara diisi dengan buka puasa bersama dan pemberian bantuan dan bingkisan kepada murid Taman Pendidikan Al Qur'an, penghuni panti asuhan dan 100 orang guru mengaji.

Bantuan kepada guru mengaji sebagai bentuk dukungan dan penghargaan kepada mereka. Selama ini banyak guru mengaji yang mengajar membaca Al Qur'an secara suka rela, bahkan ada yang setiap hari harus naik sepeda berkeliling dari rumah ke rumah untuk mendatangi orang yang ingin belajar mengaji.

"Mereka memang tidak meminta dan kami yakin mereka ikhlas, tapi sudah seharusnya lah kita yang memperhatikan nasib mereka," kata Sri.

Sadilah, perwakilan guru mengaji menyampaikan terima kasih atas perhatian semua pihak. Dia mengakui memang guru mengaji umumnya hanya mendapat insentif tidak seberapa.

"Banyak yang berjuang mengajarkan Al Qur'an tanpa pamrih. Jadi, ini (bantuan) bukan tujuan kami, tapi ketika ini iktikad baik komunitas ODOZ, kami sangat berterima kasih. Memang, di daerah lain guru ngaji sudah mendapat insentif dari pemerintah daerah," jelas Sadilah.

Dia mengajak seluruh guru mengaji terus bersemangat mengajari anak-anak agar bisa mengaji secara sempurna. Konsistensi dan dedikasi tulus guru mengaji untuk terus berjuang untuk mengajar masyarakat agar bisa membaca Al Qur'an.

General Manager Citimall Sampit, Yus Arie Andrianto mengatakan, pihaknya mendukung berbagai kegiatan keagamaan yang dibutuhkan. Selain memfasilitasi tempat, Citimall Sampit juga ikut memberikan bantuan yang merupakan bagian dari corporate sosial responsibility (CSR) atau program tanggung jawab sosial perusahaan mereka.

"Kami sangat mendukung kegiatan keagamaan seperti ini. Makanya kami menyiapkan tempat di atrium khusus selama Ramadhan bagi siapa saja yang ingin mengaji," ujar Yus Arie.

Sementara itu, acara ditutup dengan buka puasa bersama dilanjutkan dengan shalat Magrib berjamaah. Para guru mengaji dan anak-anak penerima bantuan terlihat sangat senang.