Syeikh As-Sudais harapkan media kabarkan layanan haji Saudi
Mekkah (ANTARA) - Presiden Dewan untuk Urusan Dua Masjid Suci, Syeikh Abdul Rahman As-Sudais, berharap media massa mengabarkan kepada masyarakat tentang fasilitas dan pelayanan yang disediakan oleh Kerajaan Arab Saudi bagi jamaah haji dari seluruh dunia.
Pada pertemuan dengan sejumlah wartawan dari beberapa negara di kantor Presiden Dewan untuk Urusan Dua Masjid Suci, di Mekkah, Selasa (6/8), Syeikh As-Sudais menekankan bahwa media harus dapat membangun kepedulian negara-negara Muslim mengenai isu-isu penting Umat Islam.
Menurut dia, hal tersebut sangat mungkin dilakukan oleh media karena telah mendapatkan kepercayaan dalam mendistribusikan berita ke seluruh dunia dengan menyatakan kebenaran dan menghindari penafsiran yang salah tentang Islam.
Syeikh As-Sudais menggarisbawahi bahwa dengan kemampuan yang dimiliki oleh media, kabar tentang fasilitas dan layanan haji yang disediakan oleh pemerintah Arab Saudi bagi para peziarah dapat sampai kepada masyarakat dunia.
“Kita harus menggunakan media dengan sangat jujur, sehingga menunjukkan persatuan umat Islam dan mendistribusikan pesan toleransi dan perdamaian melalui sikap saling memahami budaya satu sama lain, memerangi terorisme dan fundamentalisme,” ujar dia.
Para insan media di negara-negara Muslim memiliki tanggung jawab besar dalam membela Islam, yang sepenuhnya menolak terorisme dan mengedepankan perdamaian dan toleransi, imbuhnya.
Berkaitan dengan pelaksanaan haji 1440 Hijriah, As-Sudais menggambarkan ibadah tersebut sebagai "pesan perdamaian" dan meminta para peziarah untuk menjauhi perilaku yang dapat mengarah pada politisasi haji.
"Pemerintah Penjaga Dua Masjid Suci akan senantiasa melayani jamaah haji dan umrah karena kami menganggap pelayanan bagi para tamu Allah yang mencari pamrih hanya dari Allah adalah tugas kami,” ujar Syeikh As-Sudais.
Menjelang pelaksanaan haji yang akan dimulai pada 9-13 Dzhulhijjah 1440 Hijriah atau 10-14 Agustus 2019 pemerintah Arab Saudi mengundang sejumlah wartawan dari beberapa negara, di antaranya Indonesia, Malaysia dan Pakistan serta beberapa negara Afrika untuk meliput persiapan pemerintah kerajaan dalam melayani para jamaah dari seluruh dunia yang hendak menunaikan rukun Islam kelima tersebut.
Lebih lanjut Syeikh As-Sudais mengatakan Dewan Kepresidenan Dua Masjid Suci telah menetapkan rencana layanan komprehensif bagi jamaah haji.
“Tujuan utama dari rencana ini adalah meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada tamu Allah subhanahu wa ta’ala di Harramain Sharifain,” jelasnya.
Salah satu pelayanan yang direncanakan tersebut adalah khotbah Arafah yang akan disampaikan pada saat wukuf – prosesi inti dari seluruh ritual haji – dari Masjid Namirah, diterjemahkan ke dalam enam bahasa dengan tambahan bahasa isyarat.
Penerjemahan juga direncanakan untuk khotbah dari Masjidil Haram. Hal tersebut diharapkan memudahkan jamaah haji untuk memahami ceramah yang disampaikan dalam Bahasa Arab.
Pada pertemuan dengan sejumlah wartawan dari beberapa negara di kantor Presiden Dewan untuk Urusan Dua Masjid Suci, di Mekkah, Selasa (6/8), Syeikh As-Sudais menekankan bahwa media harus dapat membangun kepedulian negara-negara Muslim mengenai isu-isu penting Umat Islam.
Menurut dia, hal tersebut sangat mungkin dilakukan oleh media karena telah mendapatkan kepercayaan dalam mendistribusikan berita ke seluruh dunia dengan menyatakan kebenaran dan menghindari penafsiran yang salah tentang Islam.
Syeikh As-Sudais menggarisbawahi bahwa dengan kemampuan yang dimiliki oleh media, kabar tentang fasilitas dan layanan haji yang disediakan oleh pemerintah Arab Saudi bagi para peziarah dapat sampai kepada masyarakat dunia.
“Kita harus menggunakan media dengan sangat jujur, sehingga menunjukkan persatuan umat Islam dan mendistribusikan pesan toleransi dan perdamaian melalui sikap saling memahami budaya satu sama lain, memerangi terorisme dan fundamentalisme,” ujar dia.
Para insan media di negara-negara Muslim memiliki tanggung jawab besar dalam membela Islam, yang sepenuhnya menolak terorisme dan mengedepankan perdamaian dan toleransi, imbuhnya.
Berkaitan dengan pelaksanaan haji 1440 Hijriah, As-Sudais menggambarkan ibadah tersebut sebagai "pesan perdamaian" dan meminta para peziarah untuk menjauhi perilaku yang dapat mengarah pada politisasi haji.
"Pemerintah Penjaga Dua Masjid Suci akan senantiasa melayani jamaah haji dan umrah karena kami menganggap pelayanan bagi para tamu Allah yang mencari pamrih hanya dari Allah adalah tugas kami,” ujar Syeikh As-Sudais.
Menjelang pelaksanaan haji yang akan dimulai pada 9-13 Dzhulhijjah 1440 Hijriah atau 10-14 Agustus 2019 pemerintah Arab Saudi mengundang sejumlah wartawan dari beberapa negara, di antaranya Indonesia, Malaysia dan Pakistan serta beberapa negara Afrika untuk meliput persiapan pemerintah kerajaan dalam melayani para jamaah dari seluruh dunia yang hendak menunaikan rukun Islam kelima tersebut.
Lebih lanjut Syeikh As-Sudais mengatakan Dewan Kepresidenan Dua Masjid Suci telah menetapkan rencana layanan komprehensif bagi jamaah haji.
“Tujuan utama dari rencana ini adalah meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada tamu Allah subhanahu wa ta’ala di Harramain Sharifain,” jelasnya.
Salah satu pelayanan yang direncanakan tersebut adalah khotbah Arafah yang akan disampaikan pada saat wukuf – prosesi inti dari seluruh ritual haji – dari Masjid Namirah, diterjemahkan ke dalam enam bahasa dengan tambahan bahasa isyarat.
Penerjemahan juga direncanakan untuk khotbah dari Masjidil Haram. Hal tersebut diharapkan memudahkan jamaah haji untuk memahami ceramah yang disampaikan dalam Bahasa Arab.