Palangka Raya (ANTARA) - Persiapan Musyawarah Provinsi Luar Biasa atau Musprovlub Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah sedang dikebut karena pemerintah pusat memberi tenggat waktu agenda penting itu sudah harus dilaksanakan akhir Februari nanti.
"Saat ini kita kebut sebab 20 Februari semua harus selesai persiapan tersebut, karena tanggal 24 Februari semua jajaran pengurus datang untuk mempersiapkan musyawarah luar biasa, jadi nanti Musprovlub dalam pemilihan ketua KONI baru. Itu semua sesuai petunjuk pusat,” kata Wakil Ketua Caretaker KONI Kalteng Fallery Tuwan di Palangka Raya, Selasa.
Untuk mengisi kekosongan kepengurusan pasca 'deadlock' beberapa waktu lalu, KONI Pusat telah menunjuk pimpinan sementara atau caretaker KONI Kalteng yakni Mayjen TNI (Purn) Heru Suryono sebagai ketua, Fallery Tuwan sebagai wakil ketua, Eman Sumusi sebagai sekretaris dan Gubernur Sugianto Sabran sebagai pembina.
Anggota dalam kepengurusan sementara tersebut ada Lukman Husain, R Budhi Utoro HGS, Silvanus Ales Sea dan Frans Lukas Samad.
Caretaker KONI Kalteng diberi tugas merancang dan mempersiapkan dan hingga hal-hal lain terkait pemilihan ketua KONI Kalteng definitif nantinya. Persiapan ditargetkan sudah rampung paling lambat 20 Februari nanti.
Saat ini koordinasi dilakukan dengan sejumlah pihak terkait persiapan acara nanti. Pengurus sementara bekerja keras untuk menyelesaikan persiapan sesuai waktu yang diberikan.
"Secara lisan melalui telepon sudah melakukan koordinasi dan membahas hal-hal yang diperlukan, salah satunya meminta di daerah mempersiapkan jadwal yang dibuat KONI Pusat. Terutama mekanisme penjaringan ketua KONI Kalteng,” kata Fallery Tuwan yang juga Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalteng.
Fallery Tuwan menambahkan, pihaknya juga akan mempersiapkan tim penjaringan terdiri dari lima orang dari KONI Pusat dan dua dari daerah. Namun untuk konkretnya, pihaknya masih menunggu arahan selanjutnya.
"Kita gelar pleno dulu karena ini masih dalam tahapan penyusunan draf, termasuk lokasi pelaksanaan. Termasuk juga masalah penganggarannya serta mekanisme penjaringan bakal calon ketua KONI Kalteng dan mengenai hal-hal terkait proses pemilihan nantinya," demikian Fallery.
