Bokong tepos tapi perut buncit berawal dari stres?
Jakarta (ANTARA) - Pernahkah Anda melihat orang yang memiliki perut buncit tetapi bokongnya tepos atau hanya memiliki sedikit lemak dan otot?
Binaragawan Ade Rai mengatakan, kondisi itu terjadi karena berawal dari stres.
Menurut dia, saat seseorang mengalami stres, tubuh memiliki kecerdasan untuk melakukan mekanisme defensif, yakni meningkatkan tenaga berupa gula yang bersumber dari otot.
"Tubuh meningkatkan tenaga, artinya gula darah naik. Dari mana? Padahal enggak makan. Dari otot yang memecah diri, memberi tenaga. Tubuh mengambil gula dari otot," kata Ade di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Anggota Polri diminta contoh Kapolri tak perut buncit
Dari semua bagian tubuh, otot terbanyak ialah otot kaki. Inilah alasan bokong seseorang yang dilanda stres terus menjadi tepos seiring usianya bertambah.
"Otot paling banyak di tubuh manusia itu otot kaki. Makanya kenapa otomatis bokongnya tepos semakin tua karena diambilin terus ototnya," tutur Ade.
"Ketika naik gula darah, pankreas mengeluarkan hormon insulin, dia ambil gula dibuang ke sel lemak. Makanya perutnya buncit pantatnya tepos," imbuh dia.
Ade mengatakan, ada beragam penyebab seseorang stres dan dua di antaranya merokok, berlebihan mengonsumsi makanan yang digoreng.
Akibat stres, pembuluh darah juga menjadi stres, diikuti darah mengental. Hal yang terjadi berikutnya, inflamasi atau peradangan.
"Liver kirim kolestrol, tujuan mengatasi peradangan. Ketika kolesterol mengatasi peradangan tersebut, akhirnya terjadi plak, pembuluh darah jadi sempit. Kerja jantung jadi lebih keras. Makanya jantung jadi gagal, karena kecapekan. Yang disalahin jantungnya, padahal stres yang kita ciptakan pada pembuluh darah," jelas Ade.
Baca juga: Ingin tampil prima tanpa perut buncit pada saat Lebaran, berikut ulasannya!
Baca juga: Ini alasan perut pria buncit dan pinggul wanita melebar
Baca juga: Benarkah perut buncit sebabkan penyakit pikun (Demensia) ?
Binaragawan Ade Rai mengatakan, kondisi itu terjadi karena berawal dari stres.
Menurut dia, saat seseorang mengalami stres, tubuh memiliki kecerdasan untuk melakukan mekanisme defensif, yakni meningkatkan tenaga berupa gula yang bersumber dari otot.
"Tubuh meningkatkan tenaga, artinya gula darah naik. Dari mana? Padahal enggak makan. Dari otot yang memecah diri, memberi tenaga. Tubuh mengambil gula dari otot," kata Ade di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Anggota Polri diminta contoh Kapolri tak perut buncit
Dari semua bagian tubuh, otot terbanyak ialah otot kaki. Inilah alasan bokong seseorang yang dilanda stres terus menjadi tepos seiring usianya bertambah.
"Otot paling banyak di tubuh manusia itu otot kaki. Makanya kenapa otomatis bokongnya tepos semakin tua karena diambilin terus ototnya," tutur Ade.
"Ketika naik gula darah, pankreas mengeluarkan hormon insulin, dia ambil gula dibuang ke sel lemak. Makanya perutnya buncit pantatnya tepos," imbuh dia.
Ade mengatakan, ada beragam penyebab seseorang stres dan dua di antaranya merokok, berlebihan mengonsumsi makanan yang digoreng.
Akibat stres, pembuluh darah juga menjadi stres, diikuti darah mengental. Hal yang terjadi berikutnya, inflamasi atau peradangan.
"Liver kirim kolestrol, tujuan mengatasi peradangan. Ketika kolesterol mengatasi peradangan tersebut, akhirnya terjadi plak, pembuluh darah jadi sempit. Kerja jantung jadi lebih keras. Makanya jantung jadi gagal, karena kecapekan. Yang disalahin jantungnya, padahal stres yang kita ciptakan pada pembuluh darah," jelas Ade.
Baca juga: Ingin tampil prima tanpa perut buncit pada saat Lebaran, berikut ulasannya!
Baca juga: Ini alasan perut pria buncit dan pinggul wanita melebar
Baca juga: Benarkah perut buncit sebabkan penyakit pikun (Demensia) ?