Jakarta (ANTARA) - Pernahkah Anda melewatkan keramas di malam hari karena butuh waktu untuk mengeringkannya sementara mata begitu sangat mengantuk?
Ada pendapat yang mengatakan tidur malam dalam keadaan rambut basah tak bagus untuk kesehatan, salah satunya bisa membuat Anda terkena pilek atau bahkan flu. Benarkah pendapat ini?
"Tidak ada bukti seseorang bisa terkena pilek karena tidur dengan rambut basah. Ketika seseorang pilek, karena dia terinfeksi virus," kata Dr. Chirag Shah, MD, dokter sekaligus satu pendiri Push Health, sebuah platform perawatan kesehatan online, seperti dilansir Healthline.
Baca juga: Tidur dengan rambut basah berbahaya untuk kesehatan?
Baca juga: 5 kiat merawat rambut keriting
Ada lebih dari 200 virus penyebab pilek, namun biasanya rhinovirus. Virus memasuki tubuh Anda melalui hidung, mulut, atau mata Anda dan menyebar melalui tetesan di udara ketika orang yang terinfeksi bersin, batuk, atau berbicara.
Anda juga bisa terinfeksi ketika menyentuh permukaan yang terkontaminasi atau kontak tangan dengan orang yang terinfeksi.
Infeksi jamur dan rambut rusak
Meski tidur dengan rambut basah tidak akan membuat Anda pilek, Dr. Shah mengatakan hal ini bisa meningkatkan risiko Anda terkena infeksi jamur di kulit kepala.
Jamur, seperti Malassezia, dapat menyebabkan kondisi seperti ketombe atau dermatitis. Shah merekomendasikan Anda tidur dengan rambut kering jika memungkinkan.
Seiring dengan jamur yang hadir secara alami di kulit kepala Anda, bantal juga sarang untuk jamur. Makhluk hidup ini tumbuh subur di lingkungan yang hangat dan sarung bantal basah beserta bantalnya memberikan tempat berkembang biak yang ideal.
Sebuah penelitian menemukan, ada 4-16 spesies jamur di bantal yang diuji, termasuk Aspergillus fumigatus, spesies jamur umum yang bertanggung jawab untuk menyebabkan infeksi parah pada orang dengan sistem kekebalan yang melemah. Jamur ini juga dapat memperburuk gejala asma.
Tidur dengan rambut basah juga bisa merusak rambut. “Rambut paling lemah saat basah. Risiko utama (selain yang kosmetik) kerusakan rambut saat tidur," kata Dr. Adarsh Vijay Mudgil, MD, ahli dermatologi di New York.
Berita Terkait
BYD pamerkan konsep Ocean-M, hatchback listrik dengan desain agresif
Jumat, 26 April 2024 16:47 Wib
PUBG Mobile luncurkan versi gim terbaru dengan nuansa Arabian Night
Jumat, 26 April 2024 16:02 Wib
Lurah di Palangka Raya diminta lebih peka dengan kondisi warga
Jumat, 26 April 2024 8:24 Wib
Qualcomm resmi luncurkan Snapdragon X Plus siap tenagai laptop dengan AI
Kamis, 25 April 2024 11:27 Wib
Cak Imin tegaskan ingin bekerja sama dengan Prabowo
Rabu, 24 April 2024 16:41 Wib
KPU ungkap sudah komunikasi dengan LO Paslon 03 terkait undangan
Rabu, 24 April 2024 14:51 Wib
Berantas judi online butuh kerja sama dengan negara lain
Rabu, 24 April 2024 0:39 Wib
Pabrik pakan ikan Kotim siap sediakan produk dengan harga terjangkau
Selasa, 23 April 2024 23:01 Wib