Rolls-Royce sebut Asia dorong pemulihan pasar mobil mewah
Jakarta (ANTARA) - Kepala eksekutif Rolls-Royce, Torsten Muller-Otvos, mengatakan permintaan untuk mobil mewah atau premium perusahaannya mulai kembali pulih.
Dilansir Reuters, Minggu, hal ini dibantu oleh penjualan di Asia, dan dia optimistis tentang prospek tahun depan, setelah pandemi virus corona menghantam kepercayaan konsumen dan memaksa perusahaan menutup diler.
Torsten Muller-Otvos mengatakan, permintaan itu berarti Rolls-Royce adalah perusahaan mobil pertama yang melanjutkan produksi mobil di Inggris pada 4 Mei.
"Kami melihat bisnis yang sangat sukses sekarang datang kembali dari Asia, juga Eropa kembali ke jalurnya, Amerika baru saja memberikan hasil Juli dan Agustus yang luar biasa," bos Rolls-Royce Motor yang juga dimiliki BMW itu.
Baca juga: Rolls-Royce: Permintaan mobil mewah mulai pulih
Baca juga: Spesifikasi Rolls-Royce Ghost generasi kedua
"Saya cukup optimistis melihat ke tahun 2021, terutama dengan dukungan order bank yang sangat kuat yang sudah kami miliki dalam pembukuan kami," ujarnya melanjutkan.
Muller-Otvos mengatakan perusahaannya tidak memiliki rencana untuk memindahkan produksinya dari Inggris karena Brexit.
“Kami berkomitmen untuk Inggris. Saya bahkan menyebut kami sebagai bagian dari permata mahkota industri Inggris,” kata dia.
"Karena alasan itu, Rolls-Royce adalah milik Inggris," ujarnya menambahkan.
Dilansir Reuters, Minggu, hal ini dibantu oleh penjualan di Asia, dan dia optimistis tentang prospek tahun depan, setelah pandemi virus corona menghantam kepercayaan konsumen dan memaksa perusahaan menutup diler.
Torsten Muller-Otvos mengatakan, permintaan itu berarti Rolls-Royce adalah perusahaan mobil pertama yang melanjutkan produksi mobil di Inggris pada 4 Mei.
"Kami melihat bisnis yang sangat sukses sekarang datang kembali dari Asia, juga Eropa kembali ke jalurnya, Amerika baru saja memberikan hasil Juli dan Agustus yang luar biasa," bos Rolls-Royce Motor yang juga dimiliki BMW itu.
Baca juga: Rolls-Royce: Permintaan mobil mewah mulai pulih
Baca juga: Spesifikasi Rolls-Royce Ghost generasi kedua
"Saya cukup optimistis melihat ke tahun 2021, terutama dengan dukungan order bank yang sangat kuat yang sudah kami miliki dalam pembukuan kami," ujarnya melanjutkan.
Muller-Otvos mengatakan perusahaannya tidak memiliki rencana untuk memindahkan produksinya dari Inggris karena Brexit.
“Kami berkomitmen untuk Inggris. Saya bahkan menyebut kami sebagai bagian dari permata mahkota industri Inggris,” kata dia.
"Karena alasan itu, Rolls-Royce adalah milik Inggris," ujarnya menambahkan.