Meski pandemi, sepak bola diharapkan tetap mendapat pembinaan dan berkembang

id Kameloh legend, palangka raya, sepak bola, persepun palangka raya, liga 1 indonesia

Meski pandemi, sepak bola diharapkan tetap mendapat pembinaan dan berkembang

Pemain Kameloh Legend 1992 sebelum pertandingan uji coba dengan klub lokal lainnya di Palangka Raya, Jumat, (30/10/2020). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Palangka Raya (ANTARA) - Sepak bola di tengah pandemi COVID-19 di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah menjadi pilihan sebagian warga untuk tetap berolahraga sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh.

Salah satu penggiat sepak bola di Palangka Raya, Pansyah, Sabtu menjelaskan, saat ini ia melatih klub lokal yakni Kameloh Legend 1992 yang dalam beberapa minggu terakhir mulai aktif kembali berlatih.

"Kami aktif kembali berlatih untuk mengikuti 'sparing partner' sepak bola yang dilaksanakan pada malam hari di Stadion Tuah Pahoe," katanya.

Ia menegaskan, setiap melatih, pihaknya selalu mengingatkan dan menyarankan anak asuhnya menerapkan protokol kesehatan, guna mencegah potensi penyebaran COVID-19.

"Semoga sepak bola di Palangka Raya terus berkembang dengan baik meski di tengah pandemi COVID-19. Jangan sampai olahraga ini tidak berkembang padahal kita memiliki tim Kalteng Putra yang berlaga di Liga 2 Indonesia," jelasnya.

Sementara itu Manajer Kameloh Legend 1992, Yuliawan yang akrab disapa Ucil itu menambahkan, pihaknya ingin sepak bola di Palangka Raya bisa dikembangkan secara optimal melalui berbagai pembinaan maupun turnamen, sehingga melahirkan pemain-pemain muda yang hebat dan siap meraih prestasi.

"Harapan kami selain sepak bola di Palangka Raya bisa maju, juga lahirnya bibit-bibit pemain sepak bola yang handal dan bisa bermain di tingkat nasional," tegasnya.

Lebih lanjut ia juga mengingatkan, meski saat bermain bola, agar semua pihak tetap berusaha menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya kluster baru terkait COVID-19.

"Saya menyarankan setiap kali 'sparing partner' selalu berusaha terapkan protokol kesehatan," demikian Ucil.