Jakarta (ANTARA) - Segala sesuatu yang berlebihan tak bagus untuk kesehatan Anda, termasuk asupan karbohidrat. Zat ini memang dapat berkontribusi pada energi, tetapi jika asupanya berlebihan baik itu dalam bentuk kompleks maupun sederhana terkadang dapat menjadi bumerang untuk Anda.
Berikut lima tanda saat Anda sudah mengonsumsi karbohidrat terlalu banyak seperti dilansir dari Livestrong, Rabu:
1. Perut kembung
Orang dewasa umumnya memerlukan 45-65 persen dari asupan energi harian mereka dari karbohidrat, namun angka ini bisa berubah tergantung gaya hidup. Orang yang super aktif membutuhkan lebih banyak karbohidrat untuk energi, sementara orang yang lebih banyak duduk membutuhkan lebih sedikit.
Tetapi, saat Anda merasa terus menerus merasa kembung maka kelebihan karbohidrat bisa menjadi penyebabnya, kata perawat Marina Yuabova.
Gula dari karbohidrat dapat menurunkan keragaman bakteri sehat di usus, membuat sistem pencernaan lamban, yang kemudian membuat kembung.
Baca juga: Ahli gizi sebut karbohidrat sederhana bisa picu kegemukan
Selain itu, menurut Canadian Society of Intestinal Research, bakteri di usus besar Anda memfermentasi serat, pati dan beberapa gula yang menghasilkan senyawa gas dalam tubuh. Kondisi ini paling sering terjadi saat Anda mengonsumsi karbohidrat olahan.
"Jenis karbohidrat ini menciptakan efek osmotik karena natrium dalam jumlah tinggi dan mengeluarkan air dari usus Anda. Hal ini dapat menyebabkan kembung, sembelit, dan perasaan berair atau tidak nyaman," kata pakar nutrisi Juliana Dewsnap.
2. Berat badan naik
Menyantap makanan apa saja jika terlalu banyak berkontribusi pada penambahan berat badan. Berlebihan melahap karbohidrat dapat menyebabkan kelebihan kalori, karena makanan mengandung karbohidrat sering kali mengandung banyak lemak, menurut ahli diet dan profesor klinis Keith Thomas Ayoob.
"Permen seperti kue, pai, dan biskuit dianggap sebagai makanan bergula, tetapi dari makanan ini Anda mendapatkan setidaknya setengah kalori dari lemak. Kalori ini sangat rendah nutrisi secara keseluruhan, jadi dianggap kalori kosong," kata dia.
Baca juga: Karbohidrat terbaik yang direkomendasikan untuk program diet
Karbohidrat tak selalu makanan manis. Terkadang ini tergantung pada cara Anda mengonsumsi karbohidrat sehat. Banyak orang memasangkan kentang dengan lemak, seperti kuah daging.
Untuk mendapatkan manfaat dari karbohidrat kompleks, Ayoob menyarankan alternatif yang lebih sehat.
"Makanlah kentang panggang dengan taburan parutan Parmesan daripada menambahkan mentega dan Anda akan mendapatkan karbohidrat, ditambah nutrisi dengan sekitar setengah kalori dengan semua lemak tambahan," tutur dia.
3. Muncul jerawat
Jerawat yang muncul di bahkan saat Anda berusia 30 tahun-an, 40-an dan seterusnya bisa karena berbagai penyebab salah satunya pola makan yang salah.
Gula dari karbohidrat meningkatkan produksi androgen yang terkait dengan jerawat. Sebagian orang yang makan terlalu banyak karbohidrat, bisa mengalami jerawat.
Jerawat ini muncul di sepertiga bagian bawah wajah. Jadi jika Anda melihat jerawat di sepanjang mulut dan garis rahang, itu bisa menjadi tanda Anda makan terlalu banyak karbohidrat.
Penelitian dalam Drugs and Dermatology pada April 2014 menyoroti hubungan antara karbohidrat olahan dan jerawat. Para peneliti merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi makanan indeks glikemik tinggi, seperti roti, nasi dan buah tertentu seperti melon dan semangka.
Anda mungkin ingin mengganti beberapa makanan ini dengan pilihan yang lebih rendah pada indeks glikemik misalnya sayuran dan buah-buahan seperti apel dan jeruk.
Baca juga: Dampak buruk gula dan karbohidrat bagi otak
4. Sulit tidur
Di antara beragam alasan Anda susah tidur di malam hari, makan camilan menjelang tidur bisa menjadi penyebabnya, apalagi jika terlalu banyak karbohidrat. Konsumsi karbohidrat mengharuskan tubuh Anda untuk bekerja dan memproses gula. Jika Anda ngemil sebelum tidur, Anda meminta tubuh Anda untuk bekerja daripada istirahat.
5. Selalu merasa lelah
Jika Anda merasa sangat lelah, karbohidrat mungkin berkontribusi pada kondisi ini, menurut Dewsnap.
"Saat memilih makanan berbasis karbohidrat, penting untuk dipasangkan dengan nutrisi lain seperti protein dan lemak yang sehat," kata dia.
Otak Anda bergantung pada glukosa untuk energi, tetapi energi dibakar dengan cepat jika Anda memilih karbohidrat sederhana atau olahan daripada yang mengandung lebih banyak serat dan biji-bijian.
"Protein dan lemak dapat membantu memperlambat pencernaan karbohidrat sehingga Anda dapat merasa berenergi sepanjang hari dan menghindari serbuan gula," demikian kata Dewsnap.
Baca juga: Diet rendah karbohidrat diutamakan untuk yang mengalami sindrom metabolik
Baca juga: Benarkah porsi kabohidrat pengaruhi menopause dini?
Baca juga: Kenali karbohidrat yang diperlukan dan yang harus dijauhi