Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyebutkan hasil riset menunjukkan peserta didik dalam kelompok usia 3-30 tahun memiliki risiko terinfeksi COVID-19 yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.
“Hasil riset menunjukkan risiko terinfeksi COVID-19, orang muda apalagi anak muda sangat kecil,” ujar Nadiem dalam Rapat Kerja Komisi X DPR yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Peserta didik, pendidikan dan tenaga kependidikan dalam kelompok usia 31 hingga 59 tahun dan lebih dari 60 tahun memiliki faktor risiko yang secara signifikan lebih tinggi terhadap COVID-19.
Baca juga: Mendikbud sebut tiga dosa besar pendidikan pengaruhi perkembangan siswi
“Pendidikan dan tenaga kependidikan memiliki kerentanan tertinggi terhadap COVID-19,” jelas dia.
Nadiem menjelaskan hasil riset global menemukan bahwa anak yang terinfeksi COVID-19 memiliki risiko yang lebih ringan dan transmisi pada anak bukan di sekolah tapi antara dewasa dan anak. Anak lebih banyak tertular dari orang dewasa.
“Jadi bukan pada saat pembelajaran tatap muka di dalam ruang kelas, melainkan transmisi pada anak lebih banyak terjadi pada aktivitas sosial di luar ruang kelas,” tambah dia.
Baca juga: Nadiem Makarim targetkan semua sekolah tatap muka Juli 2021
Dalam upaya akselerasi pembelajaran tatap muka, pendidik dan tenaga kependidikan adalah pihak yang membutuhkan perlindungan.
Nadiem menjelaskan bahwa Indonesia merupakan satu di antara empat negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang belum melakukan pembelajaran tatap muka secara penuh. Sementara 23 negara lainnya sudah melakukan pembelajaran tatap muka.
Baca juga: Nadiem hadirkan program Guru Belajar dan Berbagi
Pembelajaran tatap muka perlu diakselerasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Bahkan sebelum vaksinasi pendidikan dan tenaga kependidikan, pemerintah daerah telah didorong untuk mengakselerasi pembelajaran tatap muka sesuai dengan kondisi satuan pendidikan.
Setelah vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan satuan pendidikan wajib memberikan opsi layanan pembelajaran tatap muka terbatas. Orang tua atau wali dapat memilih apakah anaknya ikut melakukan pembelajaran tatap muka atau tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
Baca juga: Nadiem sebut prioritas vaksin untuk guru jenjang PAUD dan SD
Baca juga: Mendikbud sebut daerah 3T jadi prioritas digitalisasi sekolah
Baca juga: Mendikbud terbitkan surat edaran peniadaan UN dan ujian kesetaraan
Berita Terkait
DPRD Kotim minta pengawasan kepelabuhanan ditingkatkan untuk pacu pendapatan
Jumat, 29 Maret 2024 7:34 Wib
Anwar Usman diputuskan terbukti langgar kode etik
Kamis, 28 Maret 2024 15:34 Wib
FKPT Kalteng: Moderasi agama dapat tangkal intoleran dan radikalisme
Rabu, 6 Maret 2024 21:08 Wib
Joko Anwar sebut film Siksa Kubur ajak penonton pertanyakan keimanan diri
Kamis, 22 Februari 2024 9:24 Wib
Aldhika Kurniawan resmi dilantik sebagai anggota PAW DPRD Kapuas
Kamis, 22 Februari 2024 7:57 Wib
Anwar Usman kembali jadi Ketua MK pada 15 Februari, Hoaks!
Senin, 19 Februari 2024 16:15 Wib
Benarkah Anwar Usman kembali jadi Ketua MK pada 15 Februari? Ini faktanya
Senin, 19 Februari 2024 8:48 Wib
Gugatan Anwar Usman di PTUN belum diputus
Kamis, 15 Februari 2024 22:22 Wib