Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah mencermati peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara, seperti India, dengan harapan tidak lengah menghadapi perkembangan pandemi itu.
"Peningkatan kasus seperti di India setelah penularan kasus dilaporkan menurun, jangan sampai terjadi di Indonesia. Di beberapa negara juga mulai ada peningkatan kasus yang sama, kurva penularan naik lagi," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan pengalaman-pengalaman beberapa negara ketika kasus penularan COVID-19 kembali meningkat, harus menjadi pelajaran pemerintah dalam penanganan pandemi.
Baca juga: Ketua DPR Puan Maharani peroleh gelar adat Ratu Mustika Kartadilaga
Menurut dia, meskipun sudah ada vaksinasi, jangan lengah dengan melonggarkan kebijakan dan jangan mengambil risiko yang memicu peningkatan kasus.
Puan memberi perhatian khusus pada perkembangan penanganan COVID-19 karena ada semacam euforia setelah belakangan penularan kasus tercatat menurun.
“Kita gembira mendengar bangsal-bangsal perawatan mulai kosong, tenaga kesehatan mulai bisa bernapas. Tapi itu bukan alasan untuk melonggarkan perang melawan COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Puan Maharani harap lembaga penyiaran jadi media mencerdaskan bangsa
Politikus PDI Perjuangan itu meminta pemerintah pusat dan jajarannya terus disiplin menegakkan protokol kesehatan, apalagi di tengah banyaknya acara keagamaan di bulan Ramadhan.
Dia menilai kewajiban memakai masker dan menjaga jarak serta membatasi kerumunan harus dijalankan secara disiplin.
Puan juga mengingatkan pemerintah agar konsisten dengan kebijakan larangan mudik tahun ini karena bisa jadi pemicu naiknya angka penularan kasus COVID-19.
“Atur sampai hal yang rinci, jangan sampai ada larangan, tapi mobilitas warga untuk berlebaran di kampung tetap tinggi," katanya.
Baca juga: Polri diminta tingkatkan kewaspadaan usai aksi penyerangan
Baca juga: Poster deklarasi Capres-Cawapres 2024 Puan Maharani-Moeldoko hoaks
Baca juga: Bareskrim tolak laporan Pemuda Minang terhadap Puan Maharani