Presiden ingatkan belanja PEN harus cepat direalisasikan

id Presiden Jokowi,PEN,belanja PEN,Presiden ingatkan belanja PEN harus cepat direalisasikan,Jokowi

Presiden ingatkan belanja PEN harus cepat direalisasikan

Presiden Jokowi saat menghadiri acara Dharmasanti Tri Suci Waisak 2565 Tahun Buddhis yang digelar pada Kamis (27/5) secara virtual. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan anggaran belanja Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang tahun ini sebesar Rp699 triliun harus cepat direalisasikan dan juga tepat sasaran.

“Karena kita harus kejar-kejaran, dan tepat sasaran agar ekonomi kita bisa bangkit kembali,” kata Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2021 dari Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Presiden Jokowi menyebutkan realisasi belanja PEN berjalan lambat. Hingga saat ini, dana PEN baru tercairkan sebesar 24,6 persen dari total pagu anggaran di APBN 2021.

“Serapan belanja PEN, pemulihan ekonomi nasional, juga masih rendah baru 24,6 persen. Sekali lagi, kecepatan tapi juga ketepatan sasaran,” ujar dia.

Baca juga: Jokowi cermati masih ada kesenjangan arah pembangunan pusat dan daerah

Tahun 2021, kata Presiden, adalah tahun percepatan pemulihan ekonomi nasional. Maka itu, perlu ada kecepatan realisasi belanja anggaran, namun tidak melupakan ketepatan, efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran.

Kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, serta Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP), Kepala Negara mengingatkan di kuartal II 2021, pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 7 persen setelah empat kuartal terakhir selalu berada di level negatif.

Oleh karena itu, BPKP dan APIP perlu membantu pengawasan percepatan belanja anggaran pemerintah baik di tataran pusat maupun daerah.

Baca juga: Presiden Jokowi lantik Gubernur dan Wagub Kalteng

“Saya minta BPKP, dan seluruh aparat pengawas intern pemerintah melihat betul, mencari penyebab lambatnya realisasi belanja anggaran ini. Ini ada apa? memberikan solusi, menawarkan jalan keluar untuk mengatasi masalah ini, ini tugas dalam mengawal belanja tadi lalu mengawal agar kementerian/lembaga dan pemda bisa merealisasikan belanjanya dengan cepat dan akuntabel,” kata Presiden Jokowi.

Pemulihan ekonomi di kuartal II 2021 menjadi kian penting, kata Presiden, karena akan menentukan momentum pemulihan setelah tekanan dampak pandemi COVID-19. Di tahun 2021 secara keseluruhan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 4-5 persen atau berbalik dari -2,07 persen di 2020.

“Target secara tahunan (year on year) untuk pertumbuhan ekonomi kita adalah 4,5-5,5 persen. Kalau ini (kuartal II) tidak ketemu angka 7 persen, untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 2021 juga bisa jadi tidak tercapai,” ujar Presiden Jokowi.

Baca juga: Jokowi: TWK bukan dasar pemberhentian 75 pegawai KPK