Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan anggaran belanja Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang tahun ini sebesar Rp699 triliun harus cepat direalisasikan dan juga tepat sasaran.
“Karena kita harus kejar-kejaran, dan tepat sasaran agar ekonomi kita bisa bangkit kembali,” kata Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2021 dari Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Presiden Jokowi menyebutkan realisasi belanja PEN berjalan lambat. Hingga saat ini, dana PEN baru tercairkan sebesar 24,6 persen dari total pagu anggaran di APBN 2021.
“Serapan belanja PEN, pemulihan ekonomi nasional, juga masih rendah baru 24,6 persen. Sekali lagi, kecepatan tapi juga ketepatan sasaran,” ujar dia.
Baca juga: Jokowi cermati masih ada kesenjangan arah pembangunan pusat dan daerah
Tahun 2021, kata Presiden, adalah tahun percepatan pemulihan ekonomi nasional. Maka itu, perlu ada kecepatan realisasi belanja anggaran, namun tidak melupakan ketepatan, efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran.
Kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, serta Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP), Kepala Negara mengingatkan di kuartal II 2021, pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 7 persen setelah empat kuartal terakhir selalu berada di level negatif.
Oleh karena itu, BPKP dan APIP perlu membantu pengawasan percepatan belanja anggaran pemerintah baik di tataran pusat maupun daerah.
Baca juga: Presiden Jokowi lantik Gubernur dan Wagub Kalteng
“Saya minta BPKP, dan seluruh aparat pengawas intern pemerintah melihat betul, mencari penyebab lambatnya realisasi belanja anggaran ini. Ini ada apa? memberikan solusi, menawarkan jalan keluar untuk mengatasi masalah ini, ini tugas dalam mengawal belanja tadi lalu mengawal agar kementerian/lembaga dan pemda bisa merealisasikan belanjanya dengan cepat dan akuntabel,” kata Presiden Jokowi.
Pemulihan ekonomi di kuartal II 2021 menjadi kian penting, kata Presiden, karena akan menentukan momentum pemulihan setelah tekanan dampak pandemi COVID-19. Di tahun 2021 secara keseluruhan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 4-5 persen atau berbalik dari -2,07 persen di 2020.
“Target secara tahunan (year on year) untuk pertumbuhan ekonomi kita adalah 4,5-5,5 persen. Kalau ini (kuartal II) tidak ketemu angka 7 persen, untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 2021 juga bisa jadi tidak tercapai,” ujar Presiden Jokowi.
Baca juga: Jokowi: TWK bukan dasar pemberhentian 75 pegawai KPK
Berita Terkait
Jokowi bersepeda di kawasan Sudirman-Thamrin Jakarta
Minggu, 5 Mei 2024 12:35 Wib
Jokowi optimistis Timnas Indonesia menang lawan Guinea
Sabtu, 4 Mei 2024 7:19 Wib
Presiden teken UU Desa dan masa jabatan kades jadi delapan tahun
Jumat, 3 Mei 2024 7:19 Wib
Jokowi pilih saksikan laga Indonesia vs Irak di kamar
Kamis, 2 Mei 2024 13:31 Wib
Jokowi bagikan pengalaman makan mi pedas "viral" dalam media sosial
Rabu, 1 Mei 2024 18:26 Wib
Jokowi terima kunjungan bos Microsoft besok pagi
Senin, 29 April 2024 14:26 Wib
Jokowi akan menerima kunjungan bos Microsoft besok pagi
Senin, 29 April 2024 11:21 Wib
Jokowi berharap universitas hasilkan lebih banyak dokter spesialis
Rabu, 24 April 2024 15:15 Wib