Pemkab Sukamara serius kembangkan udang vaname
Sukamara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah menyatakan keseriusan mereka dalam membudidayakan udang vaname karena potensinya dinilai cukup besar sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu sumber baru penopang perekonomian masyarakat di daerah ini.
"Potensinya cukup besar. Bahkan kami ingin nantinya daerah ini menjadi sentra penghasil udang vaname dan menjadi produk andalan bagi Kabupaten Sukamara," kata Bupati Sukamara Windu Subagio di Sukamara.
Dijelaskan Windu Subagio, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI memilih Kabupaten Sukamara menjadi salah satu daerah percontohan budidaya udang vaname.
Desa Sungai Pasir Kecamatan Pantai Lunci menjadi lokasi yang dipilih sebagai pusat pembudidayaan udang vaname. Hasil panen perdana beberapa waktu lalu dinilai sukses dan menggembirakan, bahkan melebihi target.
Pertengahan Mei lalu, sebanyak 18 kolam produksi yang dikelola Pokdakan Mina Barokah, yang menjadi pilot project dari KKP RI dilakukan panen total dengan hasil sekitar 30,5 ton. Hasil panen tersebut melebihi dari target sebanyak 30 ton.
Baca juga: Bupati Sukamara berharap pelaku usaha optimalkan peralatan kerja bantuan pemerintah
Hasil yang cukup menggembirakan juga diperoleh salah satu warga bernama Sahrial yang juga memulai usaha budidaya udang vaname. Dia memiliki tiga tambak produksi seluas 4.500 meter persegi.
Usaha tambak Sahrial berhasil menaikkan 13 ton udang vaname, setelah pemeliharaan 104 hari dan kepadatan 100 ekor per meter persegi, dengan tingkat kelangsungan hidup 90 persen. Hasil yang cukup menjanjikan itu membuat Sahrial kembali menambah dan membuka areal tambak baru.
Budidaya udang vaname terbukti menguntungkan dan potensinya masih cukup besar. Untuk itu Windu Subagio mengajak masyarakat menekuni peluang usaha tersebut.
"Saya bercita-cita Kabupaten Sukamara ini menjadi sentra penghasil udang vaname. Makanya saya mengajak warga untuk membudidayakan udang tersebut karena hasil panen tambak yang ada saat ini dinilai berhasil," demikian Windu.
Baca juga: Dekranasda Sukamara dorong peningkatan kemampuan perajin lokal
"Potensinya cukup besar. Bahkan kami ingin nantinya daerah ini menjadi sentra penghasil udang vaname dan menjadi produk andalan bagi Kabupaten Sukamara," kata Bupati Sukamara Windu Subagio di Sukamara.
Dijelaskan Windu Subagio, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI memilih Kabupaten Sukamara menjadi salah satu daerah percontohan budidaya udang vaname.
Desa Sungai Pasir Kecamatan Pantai Lunci menjadi lokasi yang dipilih sebagai pusat pembudidayaan udang vaname. Hasil panen perdana beberapa waktu lalu dinilai sukses dan menggembirakan, bahkan melebihi target.
Pertengahan Mei lalu, sebanyak 18 kolam produksi yang dikelola Pokdakan Mina Barokah, yang menjadi pilot project dari KKP RI dilakukan panen total dengan hasil sekitar 30,5 ton. Hasil panen tersebut melebihi dari target sebanyak 30 ton.
Baca juga: Bupati Sukamara berharap pelaku usaha optimalkan peralatan kerja bantuan pemerintah
Hasil yang cukup menggembirakan juga diperoleh salah satu warga bernama Sahrial yang juga memulai usaha budidaya udang vaname. Dia memiliki tiga tambak produksi seluas 4.500 meter persegi.
Usaha tambak Sahrial berhasil menaikkan 13 ton udang vaname, setelah pemeliharaan 104 hari dan kepadatan 100 ekor per meter persegi, dengan tingkat kelangsungan hidup 90 persen. Hasil yang cukup menjanjikan itu membuat Sahrial kembali menambah dan membuka areal tambak baru.
Budidaya udang vaname terbukti menguntungkan dan potensinya masih cukup besar. Untuk itu Windu Subagio mengajak masyarakat menekuni peluang usaha tersebut.
"Saya bercita-cita Kabupaten Sukamara ini menjadi sentra penghasil udang vaname. Makanya saya mengajak warga untuk membudidayakan udang tersebut karena hasil panen tambak yang ada saat ini dinilai berhasil," demikian Windu.
Baca juga: Dekranasda Sukamara dorong peningkatan kemampuan perajin lokal