Perusahaan di Kotim diminta bantu pencegahan dini karhutla
Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Rinie meminta perusahaan besar swasta di daerah ini turut membantu pencegahan dini kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di daerah ini.
"Meski saat hujan masih terjadi, tapi justru harus dari sekarang kita mengantisipasinya. Perusahaan perkebunan dan lainnya diharapkan juga membantu sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya karhutla (kebakaran hutan lahan)" kata Rinie di Sampit, Kamis.
Kotawaringin Timur termasuk daerah rawan kebakaran hutan dan lahan. Seperti pekan lalu, kebakaran sempat terjadi di sejumlah lokasi di Sampit setelah hujan tidak turun beberapa hari.
Luasnya sebaran gambut yang kedalamannya hingga belasan meter, membuat Kotawaringin Timur rawan kebakaran lahan. Gambut mudah kering saat kemarau sehingga mudah terbakar, padahal pemadamannya sulit karena api membakar ke dalam tanah meski di permukaan tanah sudah padam.
Untuk itu langkah terbaik adalah melakukan pencegahan dini agar jangan sampai terjadi kebakaran lahan. Masyarakat harus terus diedukasi dan diingatkan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan sehingga tidak ada yang membuka lahan dengan cara dibakar.
Baca juga: Imigrasi Sampit amankan dua warga Pakistan peminta sumbangan
Perusahaan besar swasta yang ada di daerah ini diharapkan juga peduli membantu pencegahan ini. Perusahaan melalui kewajiban program CSR (corporate social responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan, bisa melakukan banyak hal untuk membantu.
Rinie mengapresiasi sejumlah perusahaan yang membantu pencegahan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, misalnya dengan memberikan bantuan peralatan pemadam kebakaran maupun dana operasional untuk regu pemadam kebakaran di desa-desa sekitar perusahaan.
Selain menjaga areal konsesi sendiri agar tidak terbakar saat kemarau, perusahaan juga berkepentingan bersama warga desa dalam mencegah kebakaran lahan. Jika sampai terjadi kebakaran lahan di sekitar perusahaan maka berpotensi meluas merembet ke areal perusahaan jika tidak dilakukan penanganan secara cepat.
"Kita harus bersama-sama mencegah dan menanggulangi karhutla. Tapi saya tetap menekankan bahwa langkah pencegahan dini sangat penting dan bisa kita optimalkan agar bencana karhutla dan kabut asap tidak sampai terjadi di daerah kita ini," tegas Rinie.
Rinie mengapresiasi kesiapan pemerintah daerah dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan. Kewaspadaan tinggi harus dilakukan dan tidak boleh lengah karena kebakaran bisa terjadi kapan saja jika gambut dalam kondisi kering, terlebih saat kemarau.
Baca juga: Warga Sampit temukan limbah medis dibuang sembarangan di pinggir jalan
Baca juga: Danrem apresiasi kekompakan Forkopimda Kotim antisipasi karhutla
Baca juga: Guru ngaji di Kotim diduga cabuli bocah perempuan
"Meski saat hujan masih terjadi, tapi justru harus dari sekarang kita mengantisipasinya. Perusahaan perkebunan dan lainnya diharapkan juga membantu sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya karhutla (kebakaran hutan lahan)" kata Rinie di Sampit, Kamis.
Kotawaringin Timur termasuk daerah rawan kebakaran hutan dan lahan. Seperti pekan lalu, kebakaran sempat terjadi di sejumlah lokasi di Sampit setelah hujan tidak turun beberapa hari.
Luasnya sebaran gambut yang kedalamannya hingga belasan meter, membuat Kotawaringin Timur rawan kebakaran lahan. Gambut mudah kering saat kemarau sehingga mudah terbakar, padahal pemadamannya sulit karena api membakar ke dalam tanah meski di permukaan tanah sudah padam.
Untuk itu langkah terbaik adalah melakukan pencegahan dini agar jangan sampai terjadi kebakaran lahan. Masyarakat harus terus diedukasi dan diingatkan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan sehingga tidak ada yang membuka lahan dengan cara dibakar.
Baca juga: Imigrasi Sampit amankan dua warga Pakistan peminta sumbangan
Perusahaan besar swasta yang ada di daerah ini diharapkan juga peduli membantu pencegahan ini. Perusahaan melalui kewajiban program CSR (corporate social responsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan, bisa melakukan banyak hal untuk membantu.
Rinie mengapresiasi sejumlah perusahaan yang membantu pencegahan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, misalnya dengan memberikan bantuan peralatan pemadam kebakaran maupun dana operasional untuk regu pemadam kebakaran di desa-desa sekitar perusahaan.
Selain menjaga areal konsesi sendiri agar tidak terbakar saat kemarau, perusahaan juga berkepentingan bersama warga desa dalam mencegah kebakaran lahan. Jika sampai terjadi kebakaran lahan di sekitar perusahaan maka berpotensi meluas merembet ke areal perusahaan jika tidak dilakukan penanganan secara cepat.
"Kita harus bersama-sama mencegah dan menanggulangi karhutla. Tapi saya tetap menekankan bahwa langkah pencegahan dini sangat penting dan bisa kita optimalkan agar bencana karhutla dan kabut asap tidak sampai terjadi di daerah kita ini," tegas Rinie.
Rinie mengapresiasi kesiapan pemerintah daerah dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan. Kewaspadaan tinggi harus dilakukan dan tidak boleh lengah karena kebakaran bisa terjadi kapan saja jika gambut dalam kondisi kering, terlebih saat kemarau.
Baca juga: Warga Sampit temukan limbah medis dibuang sembarangan di pinggir jalan
Baca juga: Danrem apresiasi kekompakan Forkopimda Kotim antisipasi karhutla
Baca juga: Guru ngaji di Kotim diduga cabuli bocah perempuan