Distankep Bartim targetkan panen padi 100 persen

id Dinas pertanian bartim, trikorianto, panen 100 persen, pertanian bartim, tamiang layang, ampah, kalteng

Distankep Bartim targetkan panen padi 100 persen

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Barito Timur, Trikorianto. (ANTARA/Habibullah)

Tamiang Layang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distankep) Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah menargetkan panen padi 100 persen dari luas tanam padi 5.693 hektare pada tahun 2022.

“Kami optimistis bisa mencapai target tersebut,” kata Kepala Dinstankep Barito Timur Trikorianto di Tamiang Layang, Rabu.

Trikorianto menegaskan akan mengerahkan sumber daya manusia yang ada seperti penyuluh untuk mengawal petani, mulai dari masa tanam hingga bisa melakukan panen.

Target peningkatan produksi gabah kering panen padi ditunjukkan sebagai bentuk kesiapan daerah penyangga pangan IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Pada 2019, luas tanam 5.523 hektare dengan luas panen 5.518,73 hektare. Dari luas panen tersebut menghasilan gabah kering panen 19.449,71 ton dan gabah kering giling 17.069,07 ton dengan produktivitas padi 3,53 ton per hektare.

Peningkatan terjadi pada 2020. Luas tanam bertambah 191 hektare atau menjadi 5.714 hektare dengan luas panen 5.629 hektare atau meningkat 110,27 hektare dari luas panen 2019.

Dari luas panen 2020, produktivitas padi 2,79 ton per hektare, produksi gabah kering panen padi 15.719,42 ton dan gabah kering giling padi 13.760 ton.

Kemudian pada 2021, luas tanam mengalami penurunan menjadi 5.374 hektare dan luas panen menjadi 5.292 hektare. Produktivitas padi 3,94 ton per hektare dengan produksi gabah kering panen 20.859,08 hektare, serta produksi gabah kering giling padi 18.259 ton.

Data potensi luas lahan sawah berdasarkan data KSA 2018 dan sumber data padi berdasarkan data BPS Bartim.

“Menurunnya produktivitas akibat terdampak pandemi COVID-19 sehingga para petani tidak maksimal mengelola usahanya,” kata Trikorianto.

Tambahnya, sedangkan pada 2021 terjadi penurunan luas tanam dan luas panen disebabkan banyaknya areal sawah yang terendam air sehingga tidak bisa ditanami dan yang sudah tanam mengalami puso atau gagal panen.

“Kita akan berupaya semaksimal mungkin agar padi yang ditanam pada tahun 2022 dengan luas tanam padi 5.693 hektare bisa panen semuanya," demikian Trikorianto.