Pencarian pensiunan perwira Polri terus dilakukan di Sungai Kahayan
Palangka Raya (ANTARA) - Kabar adanya penemuan jasad pensiunan Polri berpangkat AKBP Yunita Sandey (59) yang diduga hilang di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah ternyata hoaks atau kabar bohong karena hingga saat ini tim gabungan terus mencari dengan menyisir sungai.
"Kami juga menelusuri informasi beredar luas di jejaring sosial, ini murni berita bohong atau hoaks," kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santoso melalui Kapolsek Pahandut Kompol Susilowati di Palangka Raya, Senin.
Susilowati mengatakan, saat menerima informasi tersebut, pihaknya juga langsung menelusuri lokasi ditemukannya jasad Yunita Sandey..
Dia menjelaskan, tim gabungan beserta personel Polsek Pahandut sampai saat ini masih melakukan penyisiran di DAS Kahayan.
Diakuinya, sampai saat ini tim gabungan belum menemukan tanda-tanda ditemukannya jasad pensiunan salah satu perwira Polda Kalteng yang tinggal di Jalan Junjung Buih tersebut.
Berbagai upaya dalam pencarian terhadap orang hilang juga terus dilakukan tim gabungan. Personel memaksimalkan waktu untuk mencari di sepanjang sungai sekitar lokasi pensiunan Polwan itu diduga hilang di sungai tersebut.
"Pada intinya dalam persoalan ini, kami tim gabungan akan terus berusaha mencari orang yang diduga hilang di DAS Kahayan ini. Semoga saja usaha kami membuahkan hasil sehingga memberikan rasa kejelasan kepada sanak keluarganya," ungkapnya.
Baca juga: Harga daging sapi di Palangka Raya mencapai Rp160.000 per Kg
Terkait adanya kabar bohong tersebut, perwira Polri berpangkat melati satu itu mengimbau kepada semua pengguna media sosial agar lebih berhati-hati dalam mencerna informasi yang dibagikan oleh orang lain yang kebenarannya belum terbukti.
Informasi-informasi yang kejelasannya belum pasti, mudah tersebar ke mana-mana melalui media sosial padahal dampaknya bisa merugikan orang lain. Untuk itu pengguna media sosial harus bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi.
"Kami berharap, kepada netizen agar selalu mengutamakan saring sebelum sharing. Jangan ragu untuk menanyakan kebenaran informasi yang beredar kapan dan di mana pun kepada pihak berwajib sehingga informasi yang diterima ada kejelasannya," ungkapnya.
Purnawirawan Polri tersebut dinyatakan hilang oleh pihak keluarganya sejak 1 Mei 2022. Sudah sembilan hari wanita berambut pendek itu dicari oleh pihak keluarga dan tim gabungan, namun belum juga ditemukan.
Hingga saat ini kepolisian setempat yang sudah memintai keterangan dari pihak keluarga, serta sejumlah saksi yang diduga mengetahui keberadaan yang bersangkutan, namun belum mendapatkan petunjuk.
Baca juga: Rotasi pejabat di Pemkot Palangka Raya harus tingkatkan kinerja dan pelayanan publik
Baca juga: Sebanyak 4.038 siswa SD di Palangka Raya ikuti ujian sekolah
Baca juga: Ketua DPRD Palangka Raya ingatkan ASN jangan tambah libur Lebaran
"Kami juga menelusuri informasi beredar luas di jejaring sosial, ini murni berita bohong atau hoaks," kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santoso melalui Kapolsek Pahandut Kompol Susilowati di Palangka Raya, Senin.
Susilowati mengatakan, saat menerima informasi tersebut, pihaknya juga langsung menelusuri lokasi ditemukannya jasad Yunita Sandey..
Dia menjelaskan, tim gabungan beserta personel Polsek Pahandut sampai saat ini masih melakukan penyisiran di DAS Kahayan.
Diakuinya, sampai saat ini tim gabungan belum menemukan tanda-tanda ditemukannya jasad pensiunan salah satu perwira Polda Kalteng yang tinggal di Jalan Junjung Buih tersebut.
Berbagai upaya dalam pencarian terhadap orang hilang juga terus dilakukan tim gabungan. Personel memaksimalkan waktu untuk mencari di sepanjang sungai sekitar lokasi pensiunan Polwan itu diduga hilang di sungai tersebut.
"Pada intinya dalam persoalan ini, kami tim gabungan akan terus berusaha mencari orang yang diduga hilang di DAS Kahayan ini. Semoga saja usaha kami membuahkan hasil sehingga memberikan rasa kejelasan kepada sanak keluarganya," ungkapnya.
Baca juga: Harga daging sapi di Palangka Raya mencapai Rp160.000 per Kg
Terkait adanya kabar bohong tersebut, perwira Polri berpangkat melati satu itu mengimbau kepada semua pengguna media sosial agar lebih berhati-hati dalam mencerna informasi yang dibagikan oleh orang lain yang kebenarannya belum terbukti.
Informasi-informasi yang kejelasannya belum pasti, mudah tersebar ke mana-mana melalui media sosial padahal dampaknya bisa merugikan orang lain. Untuk itu pengguna media sosial harus bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi.
"Kami berharap, kepada netizen agar selalu mengutamakan saring sebelum sharing. Jangan ragu untuk menanyakan kebenaran informasi yang beredar kapan dan di mana pun kepada pihak berwajib sehingga informasi yang diterima ada kejelasannya," ungkapnya.
Purnawirawan Polri tersebut dinyatakan hilang oleh pihak keluarganya sejak 1 Mei 2022. Sudah sembilan hari wanita berambut pendek itu dicari oleh pihak keluarga dan tim gabungan, namun belum juga ditemukan.
Hingga saat ini kepolisian setempat yang sudah memintai keterangan dari pihak keluarga, serta sejumlah saksi yang diduga mengetahui keberadaan yang bersangkutan, namun belum mendapatkan petunjuk.
Baca juga: Rotasi pejabat di Pemkot Palangka Raya harus tingkatkan kinerja dan pelayanan publik
Baca juga: Sebanyak 4.038 siswa SD di Palangka Raya ikuti ujian sekolah
Baca juga: Ketua DPRD Palangka Raya ingatkan ASN jangan tambah libur Lebaran