Jakarta (ANTARA) - Mantan istri Johnny Depp, Amber Heard, akan kembali bersaksi di sidang defamasi yang penuh dengan tuduhan kekerasan fisik dan emosional dari kedua pihak, Senin.
Para juri di kasus tersebut telah mendengarkan rekaman pertengkaran Depp dan Heard serta testimoni tentang ujung jari yang terputus, tinja di kasur dan tuduhan pelecehan seksual dengan botol.
Bintang "Pirates of the Caribbean" itu menuntut Heard sebesar 50 juta dolar AS, mengatakan sang mantan istri menodai namanya ketika mengklaim dia adalah korban kekerasan domestik. Heard balas menuntut 100 juta dolar AS, mengatakan Depp menodai namanya karena menyebutnya pembohong.
Baca juga: Penuh tangis, Amber Heard tuduh Johnny Depp lakukan kekerasan seksual
Depp menuturkan, justru Heard yang melakukan kekerasan fisik selama hubungan mereka, termasuk melempar botol vodka yang membuat ujung jari tengahnya terputus ketika berada di Australia pada awal 2015 tak lama setelah mereka menikah.
Pada April 2016, Depp mengatakan ada tinja manusia di kasur mereka. Salah satu pengawal Depp bersaksi bahwa Heard mengatakan tinja itu ditinggalkan di kasur sebagai lelucon.
Dikutip dari Reuters, Heard yang dikenal lewat film "Aquaman" membantah telah melukai jari Depp dan hanya memukul mantan suaminya untuk melindungi dirinya atau saudarinya. Dalam testimoni penuh ekspresi sedih, Amber menuduh Depp melakukan kekerasan dengan memasukkan botol minuman ke dalam vaginanya sembari mengancam akan membunuhnya.
Kasus dimulai dari artikel opini Heard yang dimuat di Washington Post. Artikel itu tak menyebutkan Depp, tapi pengacara mengatakan sudah jelas Heard menulis tentang Depp. Mereka bercerai pada 2017, kurang dari dua tahun setelah menikah.
Depp, salah satu bintang ternama di Hollywood, mengatakan tuduhan Heard membuatnya kehilangan "segalanya".