Dikutip dari keterangan pers, Jumat, Coach mengusung tema gaya Amerika yang timeless, lalu bertemu dengan tema rebel dengan unsur gothic, menjadikan koleksi kali ini memukau dan penuh warna dan kebahagiaan.
"Coach mengeksplorasi identitas budaya dan stereotip Amerika yang dituangkan pada koleksi musim dingin tahun ini," kata rumah mode tersebut.
Lebih lanjut, koleksi musim dingin 2022 merupakan evolusi dari kisah cinta jenama tersebut terhadap Amerika, di mana warna gelap disatukan dengan kelembutan beludru yang dilengkapi dengan aksen warna-warna primer.
Jaket varsity dan shearling bertema Americana juga kembali hadir di jajaran Coach Winter 2022, ditata ulang dengan sentuhan grafis imajinatif yang meniru gaya jaket bisbol tahun 80-an.
Baca juga: Coach kembali hadirkan 'pop-up store' bernuansa Subway New York
"Sebuah interpretasi ulang dari pakaian olahraga yang dipopulerkan oleh Cashin pada tahun 1949, menggabungkan gaya Cashin yang elegan dan chic, dipadukan dengan elemen gothic yang unik," kata Coach.
Rumah mode yang berpusat di New York tersebut mengatakan, koleksi musim dingin ini juga terinspirasi dari film animasi anak legendaris "Scooby-Doo", dengan kitschy graphics yang terpampang di atas sweater, jaket kulit, dan T-shirt.
Ditampilkan pada model yang memancarkan energi masa muda dengan penuh keceriaan yang menggabungkan nostalgia pada budaya pop Amerika, yang ditata ulang melalui sudut pandang masa kini.
"Pendekatan Vevers di Coach akhir-akhir ini adalah menilai kembali masa lalu dengan lensa masa kini, membangun dan menghadirkan kembali ide-ide dari kisah musim gugur tentang koleksi yang memberikan kenyamanan, sentuhan, dan kelembutan," kata Coach.
Lini desain Vevers kali ini beresonansi dengan audiens yang lebih muda namun tetap memiliki konsep original milik Coach. "Ini memberikan kesan yang sedikit usang, tapi menyenangkan dan kekinian," kata Vevers.
Baca juga: Coach luncurkan butik digital pertama di Plaza Indonesia
Baca juga: Coach kembali kenalkan koleksi tas Rogue
Baca juga: Coach hadirkan koleksi musim dingin Stuart Vevers