Palangka Raya (ANTARA) -
Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah melibatkan masyarakat di kawasan pesisir dalam pengawasan terhadap bibit mangrove yang telah ditanam.
Kepala Dislutkan Kalteng Darliansjah di Palangka Raya, Sabtu, mengatakan, diperlukan keterlibatan masyarakat pesisir agar berperan aktif dalam menjaga hutan mangrove dari kerusakan.
"Selain itu agar dapat kreatif memanfaatkan hutan mangrove secara lestari untuk kesejahteraan masyarakat, sebab selain sebagai pelindung pantai, ekosistem mangrove juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan pengembangan wisata pesisir," terangnya.
Terlebih sebagai pendukung sektor perikanan tangkap yakni sebagai 'spawning grown' dan habitat bagi kepiting bakau, hingga hasil olahan dari hutan mangrove yang dapat berupa sirup dari buah pohon mangrove tertentu.
Adapun dalam pelibatan masyarakat pesisir tersebut, di antaranya terbaru pihaknya telah melaksanakan pelatihan dan penanaman mangrove di kawasan Sei Bundung, Kecamatan Jelai, Sukamara.
Sebanyak 20 peserta dari masyarakat pesisir mengikuti pelatihan dan penanaman mangrove tersebut, yang turut didukung Dinas Perikanan Sukamara, Bhabinkamtibnas Polsek Kuala Jelai, perangkat desa dan UPT KPHP Wilayah Sukamara-Lamandau.
Sebanyak 860 batang bibit mangrove jenis rhizopora diserahkan oleh Dislutkan Kalteng kepada Kepala Desa Sei Bundung yang sekaligus peserta melakukan praktik penanaman bibit mangrove di wilayah pesisir yang dianggap rawan dari abrasi.