Outperform adalah istilah pada saham yang diperkirakan kenaikannya bisa melebihi rata-rata pasar. Macquarie Sekuritas dalam risetnya menyematkan peringkat Outperform karena melihat harga saham GoTo di kisaran Rp266 per saham, namun secara jangka pendek bisa mencapai Rp324 per saham.
"Kami menggunakan beberapa metodologi dalam menilai GoTo. Target harga Rp324 kami menyiratkan kelipatan rasio EV (Enterprise Value/EBITDA) terhadap pendapatan bersih sebesar 16,2 kali,” tulis riset yang disusun analis Macquarie Sekuritas Indonesia, Ari Jahja dan Akshay Sugandi dalam siaran resmi, Senin.
Macquarie menilai bahwa dengan monetisasi dan efisiensi yang lebih baik, GoTo dipercaya mampu mendapatkan rating yang lebih baik. Mereka juga menilai harga saham GoTo lebih tangguh dibandingkan harga saham perusahaan teknologi sejenis.
"Valuasi premium saham GoTo mungkin didukung oleh ekosistem digital terintegrasi yang fokus di Indonesia sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara dan keunikan perusahaan sebagai wujud nyata ekosistem teknologi,” jelas riset ini.
Baca juga: GoPayLater Cicil di Tokopedia akan tingkatkan transaksi UMKM
"Kami menyukai fokus utama GoTo di pasar digital Indonesia yang besar dan model bisnis terintegrasinya. Ini adalah satu-satunya penyedia layanan On-Demand Services (ODS), e-Commerce, dan Fintech (Teknologi Keuangan) yang terintegrasi di Indonesia," kata mereka.
Rating Outperform itu bisa berubah menjadi lebih positif ketika GoTo terus membuktikan kesanggupannya melipatgandakan pendapatan, mengeksekusi pertumbuhan dan melakukan efisiensi biaya.
Di segmen On-demand, Gojek merupakan pemimpin pasar pada layanan mobilitas manusia, Online Food Delivery, dan juga logistik. Segmen on-demand GoTo di Indonesia sudah mencapai margin kontribusi positif di Februari dan Maret 2022.
Macquarie melihat penyesuaian harga ojek online memberikan dampak netral karena terdapat hal positif dan negatif secara bersamaan.
"Secara keseluruhan, kami melihat bahwa peraturan tarif baru ini memiliki kemungkinan untuk meningkatkan pendapatan pengemudi dan perusahaan dari sisi harga, tetapi volume transaksi akan terpengaruh,” terangnya.
Pada kuartal kedua tahun 2022, Gross Transaction Value (GTV) segmen bisnis layanan On-demand GoTo naik 30 persen Year on Year (YoY) dan revenue meningkat 41 persen YoY.
Sementara itu, dari segmen e-Commerce, GoTo melalui Tokopedia juga merupakan market leader di Indonesia. Platform itu merupakan e-Commerce yang paling sering dikunjungi dengan total traffic bulanan mencapai 150 juta visit.
Sedangkan di segmen Fintech melalui GoTo Financial, mereka memiliki kekuatan sebagai satu-satunya perusahaan yang dapat memfasilitasi transaksi antara konsumen, merchant, mitra driver, dan mitra pihak ketiga melalui solusi pembayarannya yang menyeluruh. Mulai dari e-money dan e-wallet (GoPay), layanan keuangan (GoPayLater, GoPayLater Cicil, GoModal), payment gateway online dan offline (Midtrans), cloud POS products (Moka) dan solusi bisnis merchant (GoBiz, GoStore, dan Selly).
Baca juga: Tokopedia hadirkan paket langganan 'PLUS by GoTo'
Baca juga: GoTo alokasikan dana ratusan miliar untuk mitra pengemudi
Baca juga: GoTo klaim punya peta jalan capai profit