Sampit (ANTARA) - Terganggunya pasokan listrik sejak Selasa (11/10) malam, membuat banyak warga di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memilih menginap di hotel sementara sambil menunggu pasokan listrik kembali normal.
"Saya ini punya anak kecil-kecil, kasihan kalau mati lampu. Katanya perlu waktu bagi PLN untuk memperbaiki kerusakannya, makanya kami menginap dulu di hotel supaya tetap bisa beraktivitas," kata Rudi, seorang warga Sampit, Kamis.
Berdasarkan penjelasan resmi PT PLN, terganggunya pasokan listrik disebabkan gangguan pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) pada jalur transmisi Kasongan-Parenggean-Sudan. Petugas bekerja keras untuk memperbaiki kerusakan dan menormalkan lagi pasokan daya listrik.
Kondisi ini cukup berdampak terhadap aktivitas masyarakat. Apalagi, sejak aliran listrik terputus, pasokan air bersih oleh PDAM juga sempat mengalami gangguan sehingga sangat mengganggu aktivitas masyarakat.
Didin, warga lainnya mengaku sempat hendak menginap di hotel agar anak-anaknya yang masih kecil bisa tidur dengan nyaman tanpa terganggu listrik yang padam. Namun dia harus mengurungkan niatnya karena beberapa hotel yang didatanginya sudah penuh.
Baca juga: PLN percepat penormalan suplai listrik di Kalimantan Tengah
"Saya sudah keliling ke beberapa hotel, ternyata penuh semua. Akhirnya kembali ke rumah dengan memanfaatkan penerangan seadanya. Mudah-mudahan saja pasokan listrik kembali normal," ujarnya.
Pradita Oktavia yang merupakan Room Division Supervisor Hotel Midtown Xpress Sampit tidak menampik tamu hotel meningkat tajam sejak terganggunya pasokan listrik. Sebagian merupakan warga Sampit yang diperkirakan memilih menginap di hotel agar bisa beristirahat dengan nyaman karena rumah mereka juga terkena dampak listrik mati.
"Tadi malam kamar penuh. Sejak lampu padam, permintaan memang jadi lebih meningkat. Hotel kami ini memiliki 73 kamar. Tadi malam sudah full (penuh) dan hari ini yang 73 kamar itu lanjut, jadi masih full," jelas Pradita.
Baca juga: Pemkab Kotim siapkan relokasi bertahap fasilitas umum terdampak banjir
Sementara itu, hingga Kamis sore, pasokan listrik di Sampit belum normal. Listrik mati bergantian sehingga masyarakat harus bersabar jika permukiman mereka terkena giliran pemadaman. Bahkan ada kawasan yang sama sekali belum hidup, seperti perumahan Arjuno.
Sebelumnya pada Rabu (12/10) sore, Wakil Bupati Irawati meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Baamang. Pembangkit di lokasi ini dioperasikan untuk membantu memasok daya, seraya petugas menyelesaikan perbaikan di jaringan induk yang sedang mengalami gangguan.
"Ini adalah musibah. PLN juga sedang bekerja keras supaya pasokan listrik kembali normal. Kita doakan mudah-mudahan petugas diberi kemudahan sehingga perbaikan bisa lancar dan selesai," demikian Irawati.
Baca juga: Paspor masa berlaku 10 tahun diterbitkan mulai 12 Oktober 2022
Baca juga: Legislator Kotim Anang Kapeliyus tutup usia
Baca juga: Pemkab Kotim apresiasi TMMD bantu percepatan pembangunan
Berita Terkait
Oknum anggota Polresta Palangka Raya dijerat hukuman mati
Senin, 16 Desember 2024 17:14 Wib
Ratusan burung pipit mati tersambar petir di Bandara Ngurah Rai
Senin, 25 November 2024 14:06 Wib
Calvin Verdonk nilai tiga poin lawan Arab Saudi harga mati
Minggu, 17 November 2024 19:21 Wib
Pelaku pembunuh dan pembuang mayat terbungkus kasur diancam hukuman mati
Sabtu, 16 November 2024 14:04 Wib
KKB tembak mati seorang warga di Kabupaten Puncak Jaya
Selasa, 22 Oktober 2024 18:48 Wib
Dua terdakwa narkotika 33,6 kilogram di Kalteng terancam hukuman mati
Senin, 21 Oktober 2024 22:07 Wib
Lima rekomendasi Komnas HAM untuk hapus hukuman mati
Kamis, 10 Oktober 2024 20:32 Wib
Sebanyak 8 ribu ayam mati terpanggang akibat kebakaran di Kolaka
Selasa, 8 Oktober 2024 18:00 Wib