Jumlah penduduk miskin Barito Utara turun

id warga miskin barut,angka kemiskinan ,penanganan kemiskinan kalteng,wabup ,barito utara,kalteng

Jumlah penduduk miskin Barito Utara turun

Wakil Bupati Barito Utara Sugianto Panala Putra memaparkan kondisi masyarakat kabupaten setempat tergolong miskin pada rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan dalam rangka penyamakan persepsi penanganan kemiskinan Kalteng 2022 di Palangka Raya, Senin (28/11/2022).ANTARA/Protokol Barito Utara

Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Bupati Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Sugianto Panala Putra mengatakan jumlah pendudukan kabupaten setempat yang masuk katagori miskin mengalami penurunan yakni pada tahun 2020 sebesar 5,71 persen kemudian pada 2021 menjadi 5,61 persen.

"Penduduk Barito Utara yang masuk kategori miskin sebanyak 8.065 kepala keluarga, dengan jumlah sebanyak 33.879 jiwa," kata Wakil Bupati Sugianto pada rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan dalam rangka penyamakan persepsi penanganan kemiskinan Kalteng 2022 di Palangka Raya, Senin.

Menurut dia, jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Teweh Tengah sebanyak 1.478 KK atau 6.353 jiwa dan paling sedikit di Kecamatan Gunung Purei yakni 318 KK (1.187 jiwa).

Adapun arah dan kebijakan yang diambil oleh Pemkab Barito Utara, menurut dia, yakni melaksanakan percepatan penghapusan kemiskinan melalui berbagai kegiatan, menetapkan data sasaran keluarga miskin ekstrem berdasarkan hasil musyawarah desa dan kelurahan.

Kemudian menyusun program dan kegiatan pada rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) dan mengalokasikan anggaran pada APBD dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.

"Pemerintah daerah juga memfasilitasi penyediaan lahan perumahan bagi penerima manfaat, dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem," jelas dia. 

Wagub Kalteng Edy Pratowo mengimbau dan mengajak kepada Wakil Bupati/Wali Kota bersama-sama memberikan atensi untuk penanggulangan kemiskinan yang terjadi di wilayah Kalteng. 

"Ditambah situasi bencana alam dan non alam/pasca covid serta ancaman krisis global baik krisis ekonomi, pangan dan energi diseluruh belahan dunia, maka harus mempersiapkan cara yang matang agar angka kemiskinan di wilayah Kalteng tidak meningkat," harap Edy.