Kuala Kapuas (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di Kantor Bupati Kapuas, Kalimantan Tengah, pada Selasa (28/3) siang.
Dengan menggunakan rompi bertulisan KPK dibelakang, para petugas menggeledah sejumlah ruang, termasuk ruangan kerja Bupati Kapuas, Ben Brahim S Bahat, ruangan kerja Sekda Kapuas, Septedy, dan sejumlah ruangan lainnya.
Berdasarkan pantauan dan informasi yang didapat, pengeledahan dilakukan petugas KPK terkait dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh kepala daerah bersama istrinya.
KPK sudah menetapkan dua orang tersangka atas kasus tindak pidana korupsi di Kabupaten Kapuas, yakni Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat dan istrinya Ary Egahni Ben Bahat yang merupakan Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem.
Selain melakukan penggeledahan di Kantor Pemda setempat, petugas juga melakukan penggeledahan di kediaman rumah pribadi orang nomor satu di kabupaten setempat, di kawasan Jalan Kenanga, Kota Kuala Kapuas.
Saat melakukan penggeledahan di kediaman Jalan Kenanga, petugas memanggil salah seorang reparasi kunci untuk diminta membukakan salah satu pintu kamar yang terkunci di rumah tersebut.
"Saya diminta untuk membukakan kunci kamar. Untuk hal lain, tidak ada. Dan saya kurang tahu juga, saya hanya diminta untuk membukakan kunci kamar," kata Petugas reparasi kunci Supit kepada wartawan.
Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan, petugas dari KPK masih melakukan penggeledahan di Kantor Pemda Kapuas dan rumah pribadi Bupati Kapuas.
Baca juga: Bupati Kapuas dan istrinya ditetapkan sebagai tersangka
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Kapuas Ben Brahim S. Bahat dan istrinya, yang merupakan Anggota DPR RI Ary Egahni Ben Bahat, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi.
"Pihak penyelenggara negara dimaksud merupakan salah satu kepala daerah di Kalimantan Tengah beserta salah seorang anggota DPR RI," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Selasa.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Ali membenarkan kedua tersangka tersangka itu adalah Ben Brahim S. Bahat dan istrinya, Ary Egahni Ben Bahat.
Baca juga: MAKI prihatin kinerja KPK belum bisa ungkap kasus besar "big fish"
Ali menjelaskan keduanya diduga melakukan perbuatan tindak pidana korupsi, di antaranya meminta dan menerima atau memotong pembayaran kepada pegawai negeri atau kepada kas umum, di mana seolah-olah memiliki utang pada penyelenggara negara tersebut, padahal itu bukanlah utang.
"Para tersangka tersebut diduga pula menerima suap dari beberapa pihak terkait dengan jabatannya sebagai penyelenggara negara," kata Ali.
Lebih lanjut, Ali mengatakan Ben Brahim dan Ary Egahni telah berada di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta. Setibanya di Gedung Merah Putih KPK, keduanya langsung menjalani pemeriksaan sebagai tersangka oleh tim penyidik KPK.
"Perkembangan segera akan disampaikan," ujar Ali.
Baca juga: Dugaan korupsi pemotongan tukin di Kementerian ESDM
Baca juga: Kantor Kementerian ESDM digeledah KPK
Baca juga: Pemanggilan internal bea cukai cederai sistem pengaduan
Berita Terkait
Penyidik Kejagung geledah rumah Harvey Moeis
Sabtu, 20 April 2024 14:05 Wib
Usai OTT, KPK geledah kediaman Gubernur Malut hingga sejumlah OPD
Senin, 18 Desember 2023 23:12 Wib
Densus 88 geledah rumah kontrakan terduga teroris di Tangerang
Senin, 18 Desember 2023 16:39 Wib
Kejati Kalteng geledah Kantor BPKAD Barsel terkait korupsi BOK Dinkes 2020-2021
Selasa, 5 Desember 2023 16:58 Wib
KPK geledah rumah dinas Bupati Bondowoso terkait dugaan korupsi mantan Kejari Bondowoso
Rabu, 22 November 2023 18:57 Wib
Geledah kantor terkait OTT Bondowoso, KPK enggan berikan keterangan
Rabu, 22 November 2023 18:49 Wib
Perkara dugaan korupsi, KPK geledah Kantor Kejari Bondowoso
Senin, 20 November 2023 19:05 Wib
Firli klaim penyidik polisi tak temukan bukti pemerasan saat geledah rumahnya
Sabtu, 18 November 2023 15:08 Wib