Yakinkan kesiapan ke Papua, Kasad turun langsung temui prajurit
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman sengaja turun langsung bertemu prajurit yang akan berangkat ke Papua demi meyakinkan seluruh pihak bahwa mereka siap menjalankan tugas di daerah operasi.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari saat ditemui di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Jumat, menjelaskan Kasad selaku pembina kekuatan TNI AD ingin memastikan pasukannya sudah siap, baik dari latihan-latihan, dan perlengkapan yang akan mereka gunakan selama bertugas di Papua.
“Kegiatan Bapak Kasad melihat batalyon-batalyon yang akan berangkat operasi (ke Papua) itu dalam rangka mengecek kesiapan. Ini yang mengirim dari Panglima TNI untuk melaksanakan tugas operasi, tetapi Bapak Kasad selaku pembina kekuatan Angkatan Darat ini meyakinkan pasukannya sudah siap, baik secara latihannya kemudian perlengkapan-perlengkapan yang akan digunakan sudah terlengkapi, dan mereka diyakinkan siap untuk diberangkatkan,” kata Brigjen Hamim.
Pengecekan ke markas satuan-satuan tempur TNI AD itu juga sengaja dilakukan oleh Kasad untuk evaluasi secara langsung.
“Kasad ingin meyakinkan pasukan yang akan berangkat benar-benar siap, termasuk juga evaluasi apa yang sudah terjadi supaya itu tidak terjadi lagi,” kata Kadispenad.
Kepala Staf TNI AD bersama Wakil Kasad Letjen TNI Agus Subiyanto beserta jajarannya dari Kostrad dan pejabat utama Mabes TNI AD sejak bulan lalu berkeliling ke markas-markas satuan untuk memeriksa kesiapan prajurit yang akan diberangkatkan ke Papua.
Beberapa satuan yang ditemui langsung oleh pejabat TNI AD itu, di antaranya Batalyon Infanteri Raider 300/Brajawijaya di Cianjur, Jawa Barat, kemudian Batalyon Infanteri Para Raider 433/Julu Siri di Maros, Sulawesi Selatan, Batalyon Infanteri 726/Tamalatea di Bone, Sulawesi Selatan, Batalyon Infanteri Para Raider 330/ Tri Darma di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat, dan Batalyon Infanteri Raider 310/Kidang Kencana
Dudung, dalam tiap kunjungannya mengecek kesiapan pasukan, menginstruksikan para prajurit agar terus waspada, dan tidak melanggar aturan. Kasad juga berpesan kepada mereka untuk menyempatkan diri berdoa demi kelancaran dan keberhasilan tugas.
Kepala Staf TNI AD saat meninjau latihan pratugas di Desa Cibokor, Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/5), juga menyampaikan instruksi yang sama kepada prajurit Yonif Raider 300/Brajawijaya dan Yonif 310/Kidang Kencana, yang berpartisipasi dalam latihan.
Dia meminta prajurit waspada, tetapi tegas terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan kelompok separatis teroris (KST).
Dudung mengingatkan tugas prajurit di Papua adalah melindungi rakyat.
“Lindungi rakyat Papua, karena rakyat Papua betul-betul sangat mengidam-idamkan kedamaian sehingga bagi kelompok-kelompok yang mencoba mengganggu rakyat Papua, tindak tegas!” kata Dudung ke para prajurit.
Dia juga memerintahkan prajurit yang ditugaskan ke Papua untuk selalu hadir meringankan beban rakyat.
“Bantulah masyarakat yang selama ini merasa terintimidasi, agar dapat hidup dengan tenang, aman, dan sejahtera. Niatkan dengan tulus dan ikhlas bahwa penugasan ini adalah untuk membantu kesulitan masyarakat Papua, serta menyejahterakan mereka,” kata Jenderal Dudung.
Pemberangkatan sejumlah pasukan ke Papua bertujuan untuk menggantikan prajurit yang telah bertugas selama 9 bulan atau lebih di Bumi Cendrawasih. Penugasan itu merupakan tindak lanjut dari perintah Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono terkait rotasi pasukan di Papua.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Hamim Tohari saat ditemui di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Jumat, menjelaskan Kasad selaku pembina kekuatan TNI AD ingin memastikan pasukannya sudah siap, baik dari latihan-latihan, dan perlengkapan yang akan mereka gunakan selama bertugas di Papua.
“Kegiatan Bapak Kasad melihat batalyon-batalyon yang akan berangkat operasi (ke Papua) itu dalam rangka mengecek kesiapan. Ini yang mengirim dari Panglima TNI untuk melaksanakan tugas operasi, tetapi Bapak Kasad selaku pembina kekuatan Angkatan Darat ini meyakinkan pasukannya sudah siap, baik secara latihannya kemudian perlengkapan-perlengkapan yang akan digunakan sudah terlengkapi, dan mereka diyakinkan siap untuk diberangkatkan,” kata Brigjen Hamim.
Pengecekan ke markas satuan-satuan tempur TNI AD itu juga sengaja dilakukan oleh Kasad untuk evaluasi secara langsung.
“Kasad ingin meyakinkan pasukan yang akan berangkat benar-benar siap, termasuk juga evaluasi apa yang sudah terjadi supaya itu tidak terjadi lagi,” kata Kadispenad.
Kepala Staf TNI AD bersama Wakil Kasad Letjen TNI Agus Subiyanto beserta jajarannya dari Kostrad dan pejabat utama Mabes TNI AD sejak bulan lalu berkeliling ke markas-markas satuan untuk memeriksa kesiapan prajurit yang akan diberangkatkan ke Papua.
Beberapa satuan yang ditemui langsung oleh pejabat TNI AD itu, di antaranya Batalyon Infanteri Raider 300/Brajawijaya di Cianjur, Jawa Barat, kemudian Batalyon Infanteri Para Raider 433/Julu Siri di Maros, Sulawesi Selatan, Batalyon Infanteri 726/Tamalatea di Bone, Sulawesi Selatan, Batalyon Infanteri Para Raider 330/ Tri Darma di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat, dan Batalyon Infanteri Raider 310/Kidang Kencana
Dudung, dalam tiap kunjungannya mengecek kesiapan pasukan, menginstruksikan para prajurit agar terus waspada, dan tidak melanggar aturan. Kasad juga berpesan kepada mereka untuk menyempatkan diri berdoa demi kelancaran dan keberhasilan tugas.
Kepala Staf TNI AD saat meninjau latihan pratugas di Desa Cibokor, Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/5), juga menyampaikan instruksi yang sama kepada prajurit Yonif Raider 300/Brajawijaya dan Yonif 310/Kidang Kencana, yang berpartisipasi dalam latihan.
Dia meminta prajurit waspada, tetapi tegas terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan kelompok separatis teroris (KST).
Dudung mengingatkan tugas prajurit di Papua adalah melindungi rakyat.
“Lindungi rakyat Papua, karena rakyat Papua betul-betul sangat mengidam-idamkan kedamaian sehingga bagi kelompok-kelompok yang mencoba mengganggu rakyat Papua, tindak tegas!” kata Dudung ke para prajurit.
Dia juga memerintahkan prajurit yang ditugaskan ke Papua untuk selalu hadir meringankan beban rakyat.
“Bantulah masyarakat yang selama ini merasa terintimidasi, agar dapat hidup dengan tenang, aman, dan sejahtera. Niatkan dengan tulus dan ikhlas bahwa penugasan ini adalah untuk membantu kesulitan masyarakat Papua, serta menyejahterakan mereka,” kata Jenderal Dudung.
Pemberangkatan sejumlah pasukan ke Papua bertujuan untuk menggantikan prajurit yang telah bertugas selama 9 bulan atau lebih di Bumi Cendrawasih. Penugasan itu merupakan tindak lanjut dari perintah Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono terkait rotasi pasukan di Papua.