Jakarta (ANTARA) - Gangguan atau penyakit jantung bukan lagi penyakit yang hanya mengincar orang tua karena kini gangguan jantung juga mulai menyerang anak muda.
Hal itu dibuktikan dengan maraknya kasus gangguan jantung pada anak muda. Penyumbatan koroner ringan perlahan dimulai pada usia akhir 20an karena peningkatan kolesterol atau faktor genetik yang mendasari kasus gangguan jantung.
Menurut Dr. Tan Kok Leng dari Pantai Hospital Kuala Lumpur dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, ada beberapa faktor mengapa gangguan jantung mengintai anak muda. Salah satunya adalah gaya hidup modern yang kurang sehat dan pada akhirnya menyebabkan berbagai macam penyakit.
“Anak muda sering mengonsumsi makanan cepat saji dan merokok atau vaping. Kebiasaan buruk ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dan menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah atau aterosklerosis”, tutur Tan Kok Leng.
Baca juga: Empat menu makan malam yang baik untuk kesehatan jantung
Tan Kok Leng menambahkan bahwa gaya hidup yang buruk juga menyebabkan hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi. Beberapa penyakit itulah yang dapat menjadi faktor utama penyebab penyakit jantung.
“Konsumsi minuman beralkohol menjadi faktor berikutnya mengapa gangguan jantung di kalangan anak muda mulai meningkat. Kebiasaan tersebut mampu menghasilkan kardiomiopati alkoholik, yaitu suatu kondisi di mana alkohol melemahkan otot jantung secara langsung”, ujar Tan Kok Leng
Rutinitas kaum muda yang betah duduk berlama-lama di depan meja kerja ikut menyumbang risiko penyakit jantung. Akan tetapi, olahraga berat pun sama besar risikonya.
Latihan beban secara berlebihan pun dapat meningkatkan ketebalan otot jantung. Banyak anak muda turut mengonsumsi suplemen yang dapat menyebabkan kerusakan jantung serta menyebabkan aritmia.
Kaum muda biasa mengalami stres akibat tekanan hidup yang tinggi. Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular.
Tingginya kadar kortisol akibat stres jangka panjang, menurut penelitian, dapat membuat seseorang lebih rentan mengalami penyakit kolesterol dan hipertensi.
Penyakit hipertensi merupakan salah satu penyakit mematikan. Menurut World Health Organization (WHO), hipertensi adalah penyebab utama kematian dini di seluruh dunia.
Dapat disimpulkan bahwa orang berusia muda sekarang cukup berisiko mengalami gangguan jantung karena faktor gaya hidup dan sisi psikologis. Fenomena itu menjadi pengingat bagi masyarakat agar semakin waspada dengan bahayanya penyakit jantung.
Tan Kok Leng menyarankan agar masyarakat mulai menyadari betapa pentingnya skrining gangguan jantung sedari dini.
Tan Kok Leng menjelaskan, “orang yang berusia di atas 40 tahun sangat disarankan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk orang berusia pertengahan 30-an yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit jantung".
Berita Terkait
Obat penurun berat badan bisa kurangi risiko serangan jantung
Rabu, 13 November 2024 11:29 Wib
RSUD Tamiang Layang segera buka Poli Jantung dan Poli Saraf
Sabtu, 26 Oktober 2024 7:19 Wib
Berdiri lama berkaitan dengan risiko penyakit jantung
Jumat, 18 Oktober 2024 11:07 Wib
Warga Barito Utara ini terkesan pertama kali akses layanan JKN
Selasa, 8 Oktober 2024 16:07 Wib
Kenali rehabilitasi kardiovaskular pada penyakit jantung
Selasa, 1 Oktober 2024 17:20 Wib
Apa itu bedah jantung minimal invasif?
Selasa, 3 September 2024 17:53 Wib
Tanda-tanda tersembunyi pada seseorang yang mengalami sindrom metabolik
Selasa, 3 September 2024 14:54 Wib
Awas! Penyintas demam berdarah miliki risiko komplikasi jantung lebih tinggi
Rabu, 28 Agustus 2024 9:38 Wib