Pemkab komit terus optimalkan penanggulangan HIV dan AIDS di Kobar

id Kabupaten Kotawaringin Barat, Kobar, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, kalteng, kobar, kasus hiv aids di kobar

Pemkab komit terus optimalkan penanggulangan HIV dan AIDS di Kobar

Plh sekda Kobar Juni Gultom. ANTARA/HO.

Pangkalan Bun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, sedang berupaya menyusun perencanaan menanggulangi HIV dan AIDS, sebagai bentuk komitmen dalam mengoptimalkan pencegahan dan pengendaliannya di wilayah setempat. 

"Tim sudah sepakat mengintensifkan berbagai kegiatan untuk mendeteksi penularan penyakit HIV/AIDS di wilayah ini, kata Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kabupaten Kobar Juni Gultom di Pangkalan Bun, Rabu.

"Tentunya kami akan kerjasama dari berbagai pihak untuk penanggulangan HIV AIDS di Kobar. Kami juga segera melakukan rencana aksi di tahun 2024," ucapnya

Dikatakan, dalam upaya tersebut pemerintah daerah bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPAD) Kabupaten Kobar dan lintas sektor lainnya melakukan pertemuan koordinasi kemitraan dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Kabupaten Kobar.

"Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi peran lintas sektor non kesehatan, dan mengidentifikasi anggaran dari lintas sektor dalam penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Kobar," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris I KPAD Kotawaringin Barat, Aspan mengungkapkan, bahwa ada 387 penemuan kasus baru HIV dan AIDS di Kalimantan Tengah pada tahun 2022. Sedangkan Kobar masuk urutan kedua terbanyak temuan kasus baru, yaitu 98 kasus.

"Dalam tiga tahun ini sejak 2021 sampai bulan Juli 2023, secara kumulatif berjumlah 165 kasus HIV AIDS di Kobar," beber dia.

Baca juga: Penjabat bupati berangkatkan kontingen PWI Kobar ikuti Porwada

Arpan mengatakan, sejak tahun 2021-2023, pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi kasus tersebut, salah satunya pendampingan orang dengan HIV/AIDS (ODHA), pemetaan populasi kunci masyarakat berisiko HIV, sosialisasi dan penyuluhan, hingga penjaringan Lost To Follow Up HIV, serta pelacakan kontak kasus HIV dan AIDS.

"Tetapi, dalam upaya yang kita lakukan ini ada kendala tersendiri, mulai dari sulitnya menjangkau pasien ODHIV karena sering pindah domisili, masih banyak stigma negatif terhadap ODHIV, serta kurangnya kerja sama antar lintas sektor dalam penanggulangan HIV/AIDS," jelasnya.

Dia menambahkan, dengan adanya kendala tersebut, tentu pihaknya memerlukan kerja sama yang maksimal, antar lintas sektor dalam upaya penanggulangan penyebaran HIV/AIDS tersebut di Kabupaten Kobar, Kalimantan Tengah.

Baca juga: Permudah wisatawan, Pemuda Kobar ciptakan aplikasi "Get Kobar Tourism"

Baca juga: Pemkab dukung penuh skema pengelolaan perhutanan sosial di Kobar

Baca juga: Pemkab Kobar usulkan pembangunan KEK ke pemerintah pusat