Palangka Raya (ANTARA) -
Dinas Perpustakaan dan Arsip (Disperpusip) Kalimantan Tengah menyelenggarakan kegiatan resensi buku dalam gelaran Festival Literasi dan Sosiologi 2023, sebagai salah satu upaya menjaga kelestarian budaya Dayak.
"Dalam kegiatan ini, kita bersama-sama melakukan resensi atau mengulas tentang buku berkaitan budaya Suku Dayak Ngaju masa lampau Kalimantan Tengah," kata Kepala Bidang Deposit Disperpusip Kalimantan Tengah, Roby di Palangka Raya, Sabtu.
Roby memaparkan, melibatkan para ahli di bidangnya, resensi buku ini mengulas tentang beberapa budaya Dayak Ngaju di antaranya menangkap ikan, berburu, hingga mengayau.
Baca juga: Disperpusip Kalteng-Fisip UPR selenggarakan Festival Literasi
Kegiatan ini turut melibatkan Dosen Sosiologi Fisip Universitas Palangka Raya Sidik R Usop, hingga pemerhati sosial budaya Donny Laseduw bersama para mahasiswa.
"Melalui kegiatan ini, bersama-sama kita jaga agar generasi penerus ke depan tetap mampu menjaga dan memahami apa saja budaya dari para leluhur dari masa ke masa," tuturnya.
Kegiatan ini sekaligus menguatkan kembali peran dari perpustakaan daerah sebagai wahana pendidikan tempat diperolehnya berbagai informasi serta ilmu pengetahuan untuk masyarakat.
Baca juga: Pemprov Kalteng optimalkan intervensi pasar, jangkau kecamatan di Seruyan
Diharap selain sebagai sarana pelestarian budaya daerah, juga menjadi embrio atau cikal bakal munculnya buku-buku baru lokal lainnya dalam mendukung semakin banyak referensi literasi lokal tentang Kalimantan Tengah.
Adapun Festival Literasi dan Sosiologi 2023 telah berlangsung selama beberapa hari sejak 6 November dan berakhir hari ini Sabtu 11 November. Berbagai kegiatan sukses terlaksana, seperti bazar buku dan UMKM, inklusi sosial, kuliah umum, berbagai lomba serta lainnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng selenggarakan Bersepeda Gembira sambut kejuaraan dunia UCI MTB
Baca juga: Empat sektor basis Kalteng masuk kriteria prospektif
Baca juga: Pemprov Kalteng salurkan ratusan kambing bantu pengembangan peternakan
Baca juga: Wagub Kalteng sebut 1,34 juta hektare konservasi telah miliki fungsi pokok
