Pemprov Kalteng optimalkan intervensi pasar, jangkau kecamatan di Seruyan

id pemprov kalteng, dishanpang kalteng, beras sphp, inflasi, pasar murah, intervensi pasar, kalteng, kalimantan tengah

Pemprov Kalteng optimalkan intervensi pasar, jangkau kecamatan di Seruyan

Pelaksanaan pasar murah di Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan, Jumat (10/11/2023). (ANTARA/HO-Dishanpang Kalteng)

Palangka Raya (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus mengoptimalkan intervensi pasar sebagai upaya menjaga stabilisasi harga agar tidak terjadi lonjakan, termasuk menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada Desember 2023.
 
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalimantan Tengah, Riza Rahmadi di Palangka Raya, Jumat, mengatakan, intervensi pasar melalui program pasar murah dan lainnya terus dilaksanakan di berbagai daerah.
 
"Di antaranya hari ini pasar murah kami laksanakan di wilayah Kecamatan Seruyan Hilir Kabupaten Seruyan. Giat ini kami laksanakan menindaklanjuti adanya fluktuasi harga beras medium di daerah setempat," jelasnya.
 
Namun dalam kegiatan ini, tak hanya menyediakan komoditas beras, tetapi juga dilengkapi dengan pangan strategis lainnya untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat, meliputi beras SPHP 8 ton, minyak goreng kemasan botol 700 liter, gula pasir 500 kilogram, bawang merah 100 kilogram, bawang putih 100 kilogram, telur ayam ras 100 tray, hingga cabai 20 kilogram.
 
Beras SPHP dijual Rp55 ribu per lima kilogram, minyak goreng kemasan Rp15 ribu per liter, gula pasir Rp14.500 per kilogram, bawang merah Rp20 ribu per kilogram, bawang putih Rp30 ribu per kilogram, telur ayam ras Rp50 ribu per tray, serta cabai Rp60 ribu per kilogram.
 
"Kami harapkan dengan gencarnya intervensi pasar di lapangan ini, dapat meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangannya," terangnya.

Baca juga: Pemprov Kalteng selenggarakan Bersepeda Gembira sambut kejuaraan dunia UCI MTB
 
Riza memaparkan, dalam pengendalian inflasi maupun menjaga stabilisasi harga, pemerintah provinsi berupaya hadir di tengah masyarakat dengan membantu pemenuhan kebutuhan pangan melalui penyediaan berbagai komoditas yang telah disubsidi.
 
"Termasuk melalui beras SPHP serta beras subsidi pemerintah, dengan harga yang relatif terjangkau bagi masyarakat, semakin berdampak pada pengendalian harga berbagai jenis beras lainnya di pasaran agar tidak mengalami lonjakan," tuturnya.
 
Adapun per 9 November 2023 penyaluran beras penugasan pemerintah melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kalimantan Tengah sudah mencapai 80,33 persen atau sekitar 11.246 ton lebih.

Baca juga: Empat sektor basis Kalteng masuk kriteria prospektif

Baca juga: Pemprov Kalteng salurkan ratusan kambing bantu pengembangan peternakan

Baca juga: Wagub Kalteng sebut 1,34 juta hektare konservasi telah miliki fungsi pokok