1000 masjid di Gaza hancur akibat serangan brutal Israel

id masjid gaza,hancur,palestina,israel,gaza,perang

1000 masjid di Gaza hancur akibat serangan brutal Israel

Warga Palestina memeriksa masjid yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, Minggu (8/10/2023). Israel merespon serangan roket yang diluncurkan Hammas dengan melakukan serangan udara hingga mengakibatkan 232 warga Palestina tewas. ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/Spt.

Gaza, Palestina (ANTARA) -

Serangan membabi buta yang dilancarkan oleh Israel di Jalur Gaza telah mengakibatkan kehancuran sekitar 1.000 masjid sejak 7 Oktober lalu, demikian menurut keterangan otoritas setempat.


"Rekonstruksi masjid tersebut akan menghabiskan biaya sekitar 500 juta dolar AS (sekitar Rp7,8, triliun)" kata Kementerian Wakaf dan Agama Gaza, melalui sebuah pernyataan.resmi.

Terdapat sekitar 1.200 masjid di seluruh Jalur Gaza.

Selain menghancurkan sebagian besar masjid, lebih dari 100 orang imam masjid juga terbunuh akibat serangan mematikan di kawasan kantong tersebut.

“Pendudukan Israel terus menghancurkan lusinan pemakaman dan menggali kuburan, melanggar kesuciannya dan mencuri mayat di dalamnya, yang jelas merupakan pelanggaran terhadap piagam internasional dan hak asasi manusia,” kata pernyataan itu.

Tidak ada komentar dari otoritas Israel atas tuduhan tersebut.


Menurut pernyataan tersebut, gereja, gedung perkantoran, sekolah mengaji dan sebuah bank juga hancur akibat serangan Israel tersebut.

"Kami mengimbau warga dan negara-negara Arab serta masyarakat yang memiliki hati nurani untuk ikut memenuhi tanggung jawab atas nasib warga Palestina di Jalur Gaza," tambah pernyataan itu.

Israel terus menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang warga mereka.

Sementara 25.105 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 62.681 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Serangan Israel menyebabkan sekitar 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong itu rusak atau hancur, menurut data dari PBB, demikian Anadolu.