Tips merawat wajah saat kolagen menurun di usia 50 tahun

id kolagen,kulit wajah,perawatan kulit

Tips merawat wajah saat kolagen menurun di usia 50 tahun

Ilustrasi seseorang bercermin dan melakukan perawatan kulit. (ANTARA/Pexels/Andrea Piacquadio) (ANTARA/Pexels/Andrea Piacquadio)

Jakarta (ANTARA) - Memasuki usia 50 tahun wanita biasanya memasuki fase perimenopause, pada masa itu kadar kolagen dalam kulit mulai memudar.
 
Ditulis laman The Guardian, Senin (26/2), dokter kulit dr. Sam Bunting mengatakan kolagen yang mulai hilang di wajah dapat memperburuk kemunculan jaringan jerawat. Maka itu dia memberikan tips setelah membersihkan wajah di pagi hari untuk menggunakan pra-pelembab atau serum yang mengandung asam azelaic dan asam salisilat.
 
“Asam azelaic dan asam salisilat membantu memperbaiki sisa pigmentasi dan tekstur kulit, menghaluskan pori-pori dan mencerahkan kulit,” kata Bunting.

Baca juga: Hanasui hadirkan Collagen Water Sunscreen
 
Setelah melembapkan kulit, gunakan tabir surya dengan SPF30 atau lebih untuk mengimbangi efek UVA yang mengurangi kolagen, lalu gunakan primer.
 
Sang dokter merekomendasikan untuk menggunakan primer berbahan dasar silikon yang membantu mengisi lubang pori-pori. Begitu juga dengan tabir surya, gunakan produk yang menghasilkan tampilan matte alias tidak berminyak.
 
Terakhir, penggunaan retinoid pada malam hari dapat mendukung produksi kolagen dan meminimalkan bekas luka.

Baca juga: Berikut alasan orang-orang konsumsi minuman kecantikan
 
Formulasi alas bedak dan bedak yang lebih ringan dan mudah diaplikasikan adalah yang terbaik. Aplikasikan dengan sikat serat duo untuk mendorong produk ke dalam celah-celahnya.

Hindari penggunaan bronzer karena bisa membuat tampilan tidak terlihat rata. Bunting menyarakan untuk berkonsultasi kepada profesional medis yang memiliki spesialisasi jaringan parut jerawat.

Baca juga: Konsumsi suplemen kolagen dimulai dari usia 20 tahun

Baca juga: Kolagen jadi peran kunci dalam menutrisi kulit

Baca juga: 4Life Indonesia hadirkan kolagen dengan 'Transfer Factor'