Hasil itu didapat setelah tim melakukan survei terhadap 4.872 responden untuk melihat kepedulian mereka dalam menjaga kesehatan kulit, khususnya dengan konsumsi minuman kecantikan dan suplemen kulit, serta merek yang digunakan.
Kepala riset Jakpat Aska Primardi melalui keterangan tertulis, Kamis, mengatakan produk perawatan kulit dalam format minuman dirasa lebih simpel dan mudah dilakukan daripada penggunaan skincare (perawatan tubuh) dari luar tubuh.
"Terlebih lagi jika beauty drink tersebut bisa memiliki rasa yang disukai konsumen dan bisa menimbulkan mood positif setelah mengonsumsinya,” kata Aska.
Baca juga: Konsumsi suplemen kolagen dimulai dari usia 20 tahun
Baca juga: Konsumsi suplemen kolagen dimulai dari usia 20 tahun
Menurut survei, sebanyak 86 persen konsumen menyatakan merasakan manfaat dari konsumsi minuman kecantikan. Sepertiga dari mereka mengaku kulitnya lebih cerah, tepatnya menjadi bercahaya dan tidak kusam.
Ada juga responden yang merasa kulit lebih sehat (20 persen) dan tubuh lebih bugar (18 persen).
Survei juga menemukan sebanyak 33 persen responden mengonsumsi suplemen kulit sekali sehari dan waktu konsumsi produk ini umumnya pada malam hari (41 persen).
Menurut responden, perubahan yang paling banyak dialami setelah konsumsi suplemen kulit adalah kulit menjadi lebih cerah (28 persen), tepatnya menjadi bercahaya dan tidak kusam. Selain itu, 16 persen responden mengaku memiliki kulit yang sehat.
Berbicara alasan utama responden tetap mengonsumsi minuman kecantikan dan atau suplemen kulit yakni untuk menjaga kesehatannya secara umum (71 persen). Motivasi lainnya untuk memelihara kesehatan kulit (64 persen) dan mengatasi masalah kulit seperti jerawat atau kulit kering (59 persen).
Survei yang sama menyoroti kebiasaan sehat yang paling umum dilakukan para responden yakni istirahat yang cukup (70 persen) dan pembersihan kulit & wajah (64 persen). Secara lebih spesifik, generasi milenial menganggap minum air putih lebih prioritas daripada membersihkan kulit dan wajah.
Sementara itu, Gen Z lebih banyak menggunakan perawatan kulit dan tabir surya sebagai aktivitas rutin dibandingkan generasi milenial.
“Pertumbuhan industri skincare di Indonesia berkembang pesat dalam beberapa tahun belakangan. Hal ini terlihat dari perubahan perilaku konsumen yang menilai bahwa kondisi kesehatan kulit dan penampilan adalah suatu aset yang berharga,” ujar Aska.
Baca juga: Kolagen jadi peran kunci dalam menutrisi kulit
Baca juga: Polusi udara sebabkan turunnya produksi kolagen
Baca juga: Herbalife hadirkan bubuk kolagen
Baca juga: Kolagen jadi peran kunci dalam menutrisi kulit
Baca juga: Polusi udara sebabkan turunnya produksi kolagen
Baca juga: Herbalife hadirkan bubuk kolagen