Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis gizi dr. Yohan Samudra, Sp.GK menyebut terpapar polusi udara menjadi salah satu faktor yang dapat menurunkan produksi kolagen dalam tubuh seseorang.
Tak hanya itu, kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol, kebiasaan bergadang dan paparan sinar matahari berlebihan juga menjadi penyebab menurunnya kolagen dalam tubuh.
"Banyak paparan UVA, kolagen bisa turun, bisa timbul flek-flek, tingkatkan risiko kanker kulit," kata Yohan dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Dia menyarankan orang-orang menghindari terpapar sinar matahari terlalu lama, terpapar polusi udara seperti dari asap kendaraan, stres berlebihan, bergadang dan konsumsi makanan tak sehat.
Kolagen merupakan protein struktural utama dalam jaringan ikat dan komponen matriks jaringan ekstraseluler, yang ada dalam pembentukan fibroblas, keratinosit, melanosit, dan sel khusus sistem kekebalan kulit di tubuh manusia.
Aksi ganda kolagen pada kulit yakni menyediakan komponen building blocks untuk kulit (dan elastin), serta mengikat reseptor di fibroblas yang terletak lapisan dermal untuk merangsang sintesis kolagen serta asam hialuronat.
Namun, kemampuan tubuh manusia memproduksi kolagen menurun dratis seiring usia dan beberapa faktor eksternal dari gaya hidup, seperti merokok, kurang tidur, kurang gizi, paparan sinar matahari, dan lainnya.
Berkurangnya kuantitas dan kualitas elastin dan kolagen pada daerah dermis membuat kekenyalan kulit menurun sehingga tampak kosong atau bertambahnya kerutan, hilangnya elastisitas, dan perubahan warna kulit.
Yohan mengatakan, banyak penelitian membuktikan asupan minuman kolagen dapat membantu meningkatkan jumlah kolagen pada tubuh.
Tampak pada penggunaan 2,5 gram kolagen peptide setiap hari, selama 60 - 90 hari dapat membantu memperbaiki hidrasi dan elastisitas dan mengurangi kerutan, meningkatkan bioaktifitas fibroblast dan sintesis kolagen.
Minuman kolagen juga melindungi fungsi sel dari efek berbahaya UVA, menyehatkan saluran pencernaan, hingga dapat memperbaiki kondisi sarcopenia, radang sendi, penyembuhan luka, dan menambah imun tubuh.
Dalam kesempatam itu, Chief Marketing Officer PT Asia Health Energi Beverages Ricky Suhendar menambahkan, saat ini hadir inovasi produk-produk minuman untuk masyarakat khususnya yang mulai khawatir dengan penampilan kulit yang menurun seperti kerutan dan kusam.
Produk minuman ini antara lain mengandung kolagen untuk menjaga kulit tetap kenyal dan awet muda, vitamin C untuk mempercepat penyerapan kolagen di kulit.
"Proses penuaan memang tidak bisa dihindari, namun bisa diperlambat prosesnya dengan gaya hidup yang tepat. Sekarang semua wanita Indonesia bisa merasakan manfaat NutriVille setiap hari untuk jaga penampilan kulit mereka," demikian kata dia.
Berita Terkait
Polusi kendaraan bermotor picu tekanan darah tinggi
Jumat, 1 Desember 2023 11:55 Wib
Ini manfaat madu hutan untuk kesehatan di tengah cuaca panas penuh polusi
Kamis, 5 Oktober 2023 12:50 Wib
Potensi hujan hingga polusi udara di sejumlah wilayah
Selasa, 3 Oktober 2023 14:46 Wib
Tips tetap sehat di tengah polusi udara dengan bantuan gawai
Senin, 25 September 2023 12:32 Wib
Tips berolahraga di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi
Minggu, 17 September 2023 19:09 Wib
Terpapar polusi udara saat hamil bisa sebabkan bayi lahir lebih kecil
Rabu, 13 September 2023 10:48 Wib
Tilang uji emisi dinilai tak signifikan kurangi polusi udara
Selasa, 12 September 2023 17:36 Wib
Perlunya terobosan 'out of the box' agar polusi bisa terkendali
Minggu, 3 September 2023 12:11 Wib